Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Aneurisma Aorta, Jenis, Penyebab, hingga Gejala

Kompas.com - 03/07/2023, 16:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Aneurisma adalah kondisi pembengkakan di area arteri. Salah satu area yang berisiko mengalami aneurisma yaitu aorta.

Seperti diketahui, aorta adalah pembuluh darah yang mengangkut oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

Aneurisma pada aorta menyebabkan pembuluh darah menggelembung atau muncul tonjolan.

Simak artikel berikut untuk mengetahui apa itu aneurisma aorta, jenis, dan gejalanya.

Baca juga: 9 Gejala Aneurisma Otak dan Penyebabnya

Apa itu aneurisma aorta?

Dilansir dari Cleveland Clinic, aneurisma aorta adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penggelembungan atau tonjolan pada pembuluh darah aorta.

Ada dua jenis aneurisma aorta berdasarkan lokasinya yaitu di pembuluh darah aorta perut (abdominal), dada (toraks), atau keduanya.

Aneurisma aorta abdominal terjadi di sepanjang bagian aorta yang melewati perut.

Sementara itu, aneurisma toraks terjadi di sepanjang bagian aorta yang melewati rongga dada.

Aneurisma aorta perut terjadi lebih sering daripada aneurisma aorta dada. Hal ini karena dinding aorta dada lebih tebal dan kuat dibanding perut.

Aorta sebenarnya memiliki dinding tebal, sehingga dapat mempertahankan bentuknya meskipun tekanan darah di dalamnya cukup tinggi.

Namun, pada aneurisma aorta, kondisi dinding aorta melemah sehingga tidak dapat menahan tekanan darah di dalamnya dam terjadilah tonjolan.

Tonjolan pada aorta terjadi secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala. Namun, aorta yang menonjol berisiko pecah dan menyebabkan perdarahan internal.

Pendarahan bisa mengancam jiwa karena menghalangi aliran darah dari jantung ke organ lain.

Baca juga: 7 Penyebab Stroke Pendarahan Otak, Bisa Hipertensi sampai Aneurisma

Apa penyebab aneurisma aorta?

Dikutip dari Mayo Clinic ada beberapa penyebab dan faktor risiko yang bisa mengakibatkan seseorang menderita aneurisma aorta, yaitu:

  1. Aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat timbunan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan dinding arteri.
  2. Tekanan darah tinggi yang dapat merusak dinding aorta
  3. Radang pada pembuluh darah
  4. Infeksi pada aorta yang disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu (umumnya mengakibatkan aneurisma aorta perut).
  5. Trauma fisik akibat cedera kendaraan
  6. Kebiasaan merokok tembakau. Untuk diketahui, merokok dapat melemahkan dinding pembuluh darah, termasuk aorta. Ini meningkatkan risiko aneurisma aorta dan pecahnya tonjolan.
  7. Faktor usia, aneurisma aorta umumnya terjadi pada orang berumur 65 tahun ke atas.
  8. Riwayat keluarga atau faktor genetik.

Seseorang yang berisiko mengalami aneurisma aorta sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau