Mitos 6: Diet tertentu menyembuhkan penyakit reumatik
Faktanya: Meski diet sehat dan seimbang penting untuk kesehatan secara umum, tidak ada diet khusus yang dapat “menyembuhkan” penyakit reumatik.
Beberapa penderita mungkin merasa gejala mereka membaik dengan menghindari makanan tertentu. Namun ini sangat individual dan belum ada bukti ilmiah yang mengukuhkan diet tertentu sebagai obat.
Penelitian menunjukkan bahwa diet mediterania, misalnya, dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan rheumatoid arthritis.
Diet mediterania merupakan diet yang kaya akan buah, sayuran, dan biji-bijian dan rendah dalam lemak jenuh dan gula sehingga dapat membantu mempertahankan kesehatan secara umum dan berat badan yang sehat, dan hal tersebut tentunya bisa membantu dalam penanganan penyakit reumatik.
Mitos 7: Penyakit reumatik tidak boleh makan sayuran berwarna hijau
Faktanya: Sayuran berwarna hijau adalah bagian penting dari diet seimbang dan kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral.
Nutrisi tersebut penting untuk kesehatan secara umum dan dapat membantu mengurangi peradangan, yang sangat penting dalam penanganan penyakit reumatik.
Walaupun ada beberapa sayuran tinggi purin, namun kadar purin pada sayuran tidak lebih tinggi dari kadar purin pada daging merah, seafood ataupun jeroan yang dapat memicu serangan gout (penyakit asam urat) pada orang yang rentan. Namun ini bukan berarti semua pasien reumatik harus menghindari sayuran hijau.
Manfaat kesehatan dari sayuran hijau jauh lebih besar dibandingkan risiko yang mungkin dihadapi. Jika Anda menderita penyakit reumatik, jangan ragu untuk menikmati sayuran hijau, kecuali jika dokter Anda menyarankan sebaliknya.
Mitos 8: Cuaca memperparah penyakit reumatik
Faktanya: Banyak penderita reumatik melaporkan bahwa mereka merasakan gejala yang lebih parah dalam cuaca dingin atau perubahan cuaca.
Namun, penelitian belum bisa memberikan bukti ilmiah kuat yang menghubungkan cuaca dengan perubahan gejala reumatik.
Perasaan tidak nyaman ini mungkin lebih berkaitan dengan perubahan tekanan barometrik daripada suhu itu sendiri.
Gejala penyakit reumatik mungkin fluktuatif dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres, aktivitas fisik, dan faktor lainnya.