KOMPAS.com - Plasenta merupakan organ yang mendukung kelangsungan hidup janin selama kehamilan.
Untuk diketahui, organ ini berkembang di dalam rahim selama masa kehamilan.
Plasenta menempel pada dinding rahim, biasanya di bagian atas, samping depan atau belakang dan terhubung dengan tali pusar bayi.
Baca juga: Kenali Apa itu Solusio Plasenta, Penyebab, dan Gejalanya
Dilansir dari Yankes Kemkes, berikut 5 fungsi plasenta yang perlu ibu hamil ketahui.
Selama berada di kandungan, janin membutuhkan oksigen dan nutrisi agar dapat bertumbuh dengan baik.
Oksigen dan nutrisi tersebut didapat oleh bayi dari tubuh ibu yang dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam plasenta.
Plasenta juga berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri yang mungkin ada pada tubuh ibu.
Jadi, janin akan terlindungi dari risiko terkena infeksi bakteri karena adanya plasenta.
Fungsi plasenta selanjutnya adalah menyalurkan antibodi yang dimiliki ibu kepada janin.
Antibodi ini dapat memberikan kekebalan tubuh untuk janin agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil
Fungsi plasenta lainnya yang tidak kalah penting adalah memproduksi hormon kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
Hormon-hormon tersebut sangat penting dalam mendukung perkembangan janin dan menjaga kehamilan.
Fungsi plasenta selanjutnya ialah membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan.
Sisa-sisa metabolisme tersebut dialirkan kembali ke darah ibu. Kemudian, zat tersebut dikeluarkan bersamaan dengan zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh tubuh sang ibu.
Melihat berbagai macam fungsi plasenta, organ ini bisa disebut memiliki peran sangat penting selama masa kehamilan, terutama dalam melindungi dan mendukung pertumbuhan janin.