Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2023, 07:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan warga di Kabupaten Karawang diketahui telah mengalami kecanduan obat keras tramadol.

Peristiwa tersebut diketahui setelah terdapat dua pengedar obat keras tersebut yang ditangkap dan membeberkan siapa saja yang telah mengkonsumsinya.

Sebenarnya, tramadol adalah obat untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Tramadol termasuk golongan opioid sintetis yang bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa sakit.

Sebenarnya, tramadol tidak direkomendasikan untuk pengobatan nyeri kronis (jangka panjang).

Baca juga: Bolehkah Minum Obat dengan Susu? Simak Faktanya...

Bahaya tramadol apabila digunakan sembarangan

Tramadol adalah jenis obat opioid yang kerap digunakan sebagai obat pereda nyeri yang kuat. Penyalahgunaan obat ini bisa berbahaya karena menyebabkan masalah pernapasan yang mengancam jiwa.

Tramadol bisa saja memicu kantuk sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi saat sedang mengemudi atau mengoperasikan alat berat.

Tramadol juga bisa memicu kejang. Bahkan,risiko kejang dua kali lebih tinggi ketika Anda mengonsumsi tramadol dua kali lebih banyak daripada yang direkomendasikan dokter.

Anda tidak boleh minum tramadol jika Anda memiliki masalah pernapasan yang parah, penyumbatan di perut atau usus Anda, atau jika Anda baru saja mengkonsumsi alkohol dan obat penenang.

Penyalahgunaan tramadol bisa menyebabkan kecanduan, overdosis, hingga kematian, terutama pada anak atau menggunakannya tanpa resep dokter.

Tramadol tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 12 tahun, atau siapa pun di bawah usia 18 tahun yang baru saja menjalani operasi pengangkatan amandel atau kelenjar gondok.

Efek kecanduan tramadol

Saat Anda sudah kecanduan tramadol, otak akan terbiasa dengan efeknya. Kondisi ini dikenal dengan istilah toleransi.

Saat Anda sudah mengembangkan toleransi tramadol, Anda akan mulai membutuhkan obat ini dalam jumlah yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama seperti sebelumnya.

Ketika penggunaan tramadol dihentikan, Anda bisa mengalami serangkaian gejala penarikan dan overdosis.

Gejala penarikan bisa membuat Anda merasa mual, muntah, emosi tidak stabil, sakit kepala, dan berbagai hal yang tidak membuat tubuh nyaman.

Sedangkan overdosis tramadol bisa mengganggu pernapasan, memicu kantuk yang ekstrim, memperlambat detak jantung, memicu tekanan darah rendah, hingga kejang.

Semua efek tersebut tentu saja membahayakan nyawa. Karena itu jangan sembarangan mengkonsumsi tramadol dan semua jenis obat tanpa mematuhi petunjuk penggunaan atau resep dokter.

Baca juga: Mengapa Ada Obat yang Harus Diminum Sebelum atau Setelah Makan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau