Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruhi ASI, Ini 3 Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

Kompas.com - 15/10/2023, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa menyusui, wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat demi cukupi kebutuhannya dan memberikan ASI pada si kecil.

ASI adalah makanan yang sangat bergizi untuk bayi. Faktanya, ASI menyediakan sebagian besar nutrisi yang dibutuhkan bayi Anda selama enam bulan pertama kehidupannya.

Dikutip dari Healthline, disebutkan bahwa komposisi ASI diatur ketat oleh tubuh kita. Jadi, apa yang dikonsumsi ibu tidak akan memberikan efek signifikan pada kualitas ASI yang dihasilkannya.

Kendati demikian, ada beberapa jenis makanan yang bisa mempengaruhi kualitas ASI. Karena itu, para wanita sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan selama masa menyusui.

Baca juga: Amankah Menyusui saat Hamil? Berikut Faktanya...

Makanan apa yang harus dihindari saat menyusui?

Ibu menyusui umumnya dapat menikmati berbagai jenis makanan dalam pola makannya.

Namun, ada beberapa makanan yang harus dihindari demi kesehatan sang buah hati. Dikutip dari Baptist Health, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama menyusui:

  • Ikan tinggi merkuri

Beberapa jenis ikan seperti king mackerel dan ikan todak memiliki kadar merkuri yang tinggi dan dapat muncul dalam ASI Anda.

Jika Anda ingin makan ikan, sebaiknya konsumsi jenis ikan lain, seperti nila dan trout, yang memiliki kadar merkuri lebih rendah.

Anda juga disarankan untuk makan tidak lebih dari enam ons ikan dua kali seminggu.

Paparan merkuri tinggi bisa mempengaruhi saraf pusat bayi secara permanen.

Hal ini bisa membuat bayi mengalami keterlambatan dalam hal keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, serta kesadaran visual-spasial.

Baca juga: 8 Cara agar ASI Banyak, Ibu Menyusui Perlu Tahu

  • Kafein

Kopi, soda, kafein, dan coklat adalah makanan yang kaya kafein. Kafein ini bisa masuk ke dalam ASI Anda.

Tubuh bayi belum bisa mencerna kafein dengan baik. Akibatnya, kafein bisa terakumulasi di dalam tubuh dan membuat mereka sulit tidur serta mudah marah.

Ibu yang sedang menyusui dianjurkan mengonsumsi tidak lebih dari 300 mg kafein per hari, yang setara dengan dua atau tiga cangkir kopi.

  • Makanan olahan

Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan nutrisi saat menyusui, sangat penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang

Karena makanan olahan umumnya tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan tambahan gula, namun rendah serat, vitamin, dan mineral, disarankan untuk membatasi asupannya sebanyak mungkin.

Penelitian membuktikan bahwa pola makan ibu saat menyusui dapat mempengaruhi pola makan anaknya di kemudian hari.

Secara khusus, penelitian pada hewan menemukan bahwa rasa yang terpapar pada bayi melalui ASI dapat mempengaruhi preferensi makanan mereka saat mereka tumbuh dewasa.

Ibu menyusui perlu mencukupi nutrisinya agar tetap sehat dan ASI-nya lancar. Selain itu, seorang ibu sebaiknya menghindari beberapa makanan seperti ikan tinggi merkuri hingga makanan olahan selama menyusui. 

Baca juga: Apakah Ibu Menyusui Boleh Memakai Bra Berkawat? Begini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Health
Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Health
Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Health
Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Health
Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Health
Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Health
5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

Health
7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau