KOMPAS.com - Rasa sakit saat berhubungan intim memang sering dikaitkan dengan wanita. Namun, rasa sakit dan ketidaknyamanan ternyata juga dapat terjadi pada pria.
Sakit saat berhubungan intim yang dirasakan pria bisa disebabkan karena infeksi menular seksual (IMS), kondisi kulup akibat tidak disunat, dan alergi terhadap bahan kondom.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui macam-macam penyebab sakit saat berhubungan intim pada pria.
Baca juga: Berbagai Penyebab Wanita Merasa Sakit saat Berhubungan Seks
Dilansir dari Verywell Health, ada beberapa penyebab hubungan intim terasa menyakitkan bagi pria, yaitu:
Infeksi menular seksual (IMS) bisa menjadi salah satu penyebab sakit saat berhubungan seks.
Beberapa jenis IMS seperti herpes dan gonore dapat menyebabkan sensasi terbakar dan gatal jika tidak diobati.
Selain itu, penyakit ini juga mengakibatkan luka, benjolan, atau lecet pada penis maupun anus.
Penyebab sakit saat berhubungan intim pada pria berikutnya adalah kondisi kulup akibat tidak disunat.
Pria yang tidak disunat dapat mengalami fimosis atau kelainan pada penis berupa kulup atau kulit kepala kemaluan yang tidak dapat ditarik.
Saat pria mencoba menarik kulup atau ketika ereksi, penis berisiko robek, berdarah, meradang, dan terasa nyeri.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Sakit Saat Berhubungan Seks Akibat Adenomiosis
Penis yang normal memiliki panjang, ketebalan, dan bentuk yang bervariasi dari satu orang ke orang lainnya.
Namun, pada penis yang tidak normal dapat berbentuk melengkung sehingga pria akan kesakitan saat ereksi dan membuat penetrasi menjadi tidak nyaman.
Dalam beberapa kasus, penis melengkung mungkin menjadi tanda penyakit Peyronie yang mengakibatkan terbentuknya jaringan parut pada penis sehingga pria merasa kesakitan saat berhubungan seks.
Prostat yang membesar bisa menyebabkan nyeri saat ejakulasi. Karena hal itu, orgasme pria terganggu dan justru merasa kesakitan.
Dikutip dari RS Siloam, priapismus adalah kondisi ketika seorang pria mengalami ereksi berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual dan di luar kontrol penderitanya.