KOMPAS.com - Setiap orang pasti berkeringat, tapi sebagian orang mendapati kelenjar keringatnya sangat aktif sampai sering membasahi pakaiannya.
Keringat pada dasarnya merupakan cara tubuh untuk mendinginkan diri. Tetapi terkadang keringat muncul tanpa alasan yang jelas, misalnya tidak sedang kepanasan atau habis olahraga.
Bukan cuma di ketiak, keringat berlebih juga bisa muncul di telapak tangan, leher, atau bagian kaki. Keringat berlebih itu dapat memicu bau badan.
Penyebab utama keringat berlebih atau hiperhidrosis adalah saraf yang memicu kelenjar keringat jadi sangat aktif. Bahkan ketika kita tidak sedang melakukan aktivitas fisik.
Tipe hiperhidrosis yang kedua atau hiperhidrosis sekunder adalah yang lebih serius, yang disebabkan karena tidak berfungsinya sinyal di sistem saraf pusat. Biasanya disebabkan karena penyakit diabetes, infeksi, kadar gula darah rendah, gangguan tiroid, atau menopause.
Baca juga: Gampang Berkeringat Saat Beraktivitas, Waspadai Gejala Hiperhidrosis
Berikut adalah beberapa cara mengatasi keringat berlebih:
1. Obat-obatan
Mengatasi hiperhidrosis dimulai dengan mengatasi penyebabnya. Misalnya jika disebabkan karena penyakit diabetes atau gangguan tiroid, maka penyakitnya dulu yang diatasi.
Jika penyebabnya tidak diketahui, fokus terapi adalah mengontrol keringat.
Beberapa jenis obat-obatan diketahui cukup efektif, misalnya saja antiperspirant yang diresepkan, penahan keringat berbentuk krim untuk bagian tangan atau kaki, serta obat untuk menahan saraf.
Deodoran atau antiperspirant yang dijual bebas pada umumnya kurang efektif mengatasi hiperhidrosis.
2. Suntikan atau operasi
Suntikan botulinum toxin (botox) juga mampu menahan saraf yang memicu kelenjar keringat. Suntikan ini perlu diulang setiap beberapa bulan untuk menjaga efeknya.
Jika terapi non-invasif tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan operasi untuk menghentikan keringat berlebih. Operasinya adalah mengangkat kelenjar keringat.
Baca juga: Mengenal Ragam Produk Anti-Bau Badan, Mana yang Efektif?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.