Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2024, 20:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Alster Lake Clinic (ALC) yang berfokus pada terapi sel untuk pencegahan penyakit, antipenuaan, dan terapi penyakit kronis, akan dibuka di Kawasan Ekonomi Khusus, Sanur, Bali.

Acara groundbreaking ALC dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir pada 30 Januari 2024.

Terapi sel dikembangkan oleh ilmuwan dari Jerman Prof.Fren Fandrick FRCS, pakar kedokteran seluler di Universitas Schleswig Holstein, Jerman.

Baca juga: Gubernur Jateng soal Dedi Mulyadi Bawa Siswa ke Barak Militer: Kenapa Harus Ngarang? Ada Aturan Hukum

"Beliau menciptakan terapi sel menggunakan gabungan sel imun dan sel punca dari pasien sendiri dengan cairan infus organik yang bertujuan untuk menetralkan keasaman tubuh akibat dari peradangan, salah satu penyebab utama manusia menua dan bagaimana proses penuaan kemudian memunculkan penyakit-penyakit kronis,” kata Direktur PT.Asoka Bunga Khatulistiwa Renius Albert Marvin.

Dalam acara peresmian, Prof.Fred mengatakan ALC akan berfokus pada pencegahan penyakit dan penuaan yang sehat, dengan cara memperbaiki kerusakan.

"Tubuh manusia adalah mesin yang sangat istimewa, jika kita mau memahaminya dan bekerja bersamanya,” ujarnya.

Baca juga: 5 Minuman Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Peradangan Tubuh

Ia menjelaskan, saat memasuki usia 40 tahun jumlah sel rusak atau sering disebut sel zombi terus bertambah dalam tubuh. Sel zombi merujuk pada sel-sel yang tidak lagi melakukan fungsi normal mereka, tetapi mereka tidak mati dan memiliki efek negatif pada lingkungan sekitarnya.

Kondisi itu diperparah dengan pola makan yang buruk; tinggi gula, gluten, makanan olahan, hingga paparan polusi dari lingkungan, yang menyebabkan peradangan.

Proses peradangan tersebut akan meningkatkan kadar asam dalam tubuh, yang menurut Prof.Fred sebagai penyebab utama munculnya penyakit kronis terkait usia dan percepatan penuaan.

Baca juga: Letjen Kunto Dimutasi, Usai Try Sutrisno Disebut dalam Forum Purnawirawan

“Zombie cells sedianya harus dikeluarkan, karena mengeluarkan zombie cells dari tubuh terbukti bukan hanya menyehatkan tetapi juga mampu menyembuhkan penyakit sampai memundurkan umur manusia,” terang Prof. Fändrich.

Medical Director ALC, dr.Olivia Ong M.Biomed, menyebut klinik ALC di Sanur akan didukung oleh tim dokter Jerman yang berkolaborasi dengan tim dokter dari Indonesia.

"Seluruh treatment di-desain untuk mampu memundurkan usia biologis lebih muda 3-10 tahun dari usia kalender. Usia biologis adalah prediktor yang akurat untuk berbagai penyakit kronis," kata dr.Olivia.

Baca juga: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Radang Paru, Ini Upaya Kurangi Dampaknya

"Bilamana usia biologis seseorang lebih tua dari usia KTP-nya, maka seseorang memiliki risiko lebih tinggi secara signifikan untuk terkena penyakit kronis dan bahkan bisa sampai meninggal dunia akibat diabetes, penyakit jantung atau stroke," imbuhnya.

ALC akan dibangun di lahan seluas 5.600 m2 lengkap dengan seluruh fasilitas berstandar internasional meliputi area pelayanan terapi sel dan laboratorium berteknologi tinggi berbasis GMP yang berada di bawah arahan langsung oleh Prof. Fändrich.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sangat menarik
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

MUI: Imunisasi Merupakan Ikhtiar untuk Dukung Indonesia Emas 2045

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasan Nasbi Mundur, Ini Perjalanannya dari Tim Jokowi ke Prabowo

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Outsourcing yang Dimulai Era Megawati Akan Dihapus Prabowo, Ini Respons PDIP

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Letjen Kunto Dimutasi, Usai Try Sutrisno Disebut dalam Forum Purnawirawan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah, Tukar Sebelum 30 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Anggotanya Foto dengan Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo: Gue Heran di Indonesia Ada Demo Dukung Koruptor

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan, Kader PDI-P Waspada di Bawah Komando Megawati

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Tersinggung Postingan Piyu soal Royalti, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri, Brother

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
13 Orang Diduga Kelompok Anarko Ditangkap, Polisi: Provokatif
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau