Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplemen Minyak Ikan, Manfaat atau Mudarat untuk Jantung?

Kompas.com - 15/07/2024, 09:04 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber nytimes

KOMPAS.com - Apakah minyak ikan bermanfaat atau berbahaya untuk jantung? Ada banyak penelitian yang sudah dilakukan tetapi hasilnya masih belum terang.

Sekitar tahun 1970an, dua peneliti Denmark bepergian ke Greenland untuk mempelajari sebuah paradoks nutrisi: Orang Inuit yang tinggal di wilayah Utara tersebut mengonsumsi makanan tinggi lemak, namun punya angka serangan jantung yang rendah.

Fenomena itu bertentangan dengan dogma nutrisi yang berlaku saat itu, yang menyatakan bahwa konsumsi makanan berlemak seperti daging paus, anjing laut, serta ikan berlemak, bisa menyumbat arteri dan memicu penyakit jantung.

Orang-orang Inuit di Greenland, yang merupakan wilayah Denmark, justru punya kadar kolesterol dan trigliserida rendah dibandingkan dengan orang-orang di Denmark.

Para peneliti menyampaikan hipotesa, pola makan Inuit tinggi asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA, yang banyak terkandung dalam ikan dan hewan yang memakannya.

Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan dan Efek Samping Mengonsumsinya

Temuan tersebut memicu minat ilmiah dan komersial selama puluhan tahun terhadap peran asam lemak omega-3 dalam kesehatan jantung. Meski belakangan penelitian lain menemukan fakta bahwa angka penyakit jantung orang Inuit tak jauh beda dengan orang Eropa, Amerika, dan Kanada.

Walau begitu kepopuleran omega-3 sebagai nutrisi untuk jantung tak tergoyahkan. Saat ini suplemen omega-3 termasuk yang paling laris.

Menurut Dr. JoAnn Manson dari Harvard Medical School, tidak seperti suplemen lain, minyak ikan sangat sering diteliti. Walau hasil penelitian itu beragam, sehingga para peneliti dan dokter masih memperdebatkan apakah minyak ikan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Malah ada juga penelitian yang mengungkap bahwa konsumsi minyak ikan terkait dengan peningkatan risiko gangguan irama jantung.

Menunjukkan manfaat

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi ikan setidaknya seminggu sekali punya risiko lebih rendah mengalami kematian karena penyakit jantung.

Dalam penelitian pada hewan juga ditemukan bahwa minyak ikan membantu sinyal elektrik dalam sel-sel jantung berfungsi dengan baik.

"Antusiasme publik atas hasil studi tersebut sangat tinggi. Adalah hal yang alami bahwa orang berharap bisa mendapat manfaat yang sama dengan mengonsumsi minyak ikan dalam bentuk suplemen," kata dokter jantung Christine Albert.

Baca juga: Penyebab Henti Jantung yang Sering Mengakibatkan Kematian

Walau begitu, kebanyakan uji klinis dari kapsul minyak ikan dilaporkan tak banyak berguna untuk menurunkan penyakit jantung, bahkan total dari kejadian stroke dan serangan jantung. Kesimpulan itu dihasilkan dari studi meta-analisis tahun 2018 yang melibatkan hampir 78.000 orang.

Dokter jantung Steven Nissen dari Cleveland Clinic juga melakukan penelitian serupa di tahun 2020 dan menemukan bahwa suplemen minyak ikan tak banyak bermanfaat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau