Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Henti Jantung yang Sering Mengakibatkan Kematian

Kompas.com - 11/07/2024, 06:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Henti jantung (cardiac arrest) sering kali membuat penderita kolaps tiba-tiba dan denyut nadi hilang.

Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), henti jantung merupakan keadaan darurat medis.

Sembilan dari 10 orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit meninggal dunia, yang sering kali terjadi hanya dalam hitungan menit.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas secara ringkas penyebabnya.

Baca juga: AED sebagai Alat Penting untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung

Apa yang menyebabkan henti jantung?

Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah.

Jika ini terjadi, darah berhenti mengalir ke otak dan organ vital lainnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab henti jantung mendadak adalah adanya perubahan aktivitas listrik jantung.

Sinyal listrik di jantung mengendalikan laju dan irama detak jantung.

Sinyal listrik yang salah atau berlebihan dapat membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak terkoordinasi.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Orang Terkena Henti Jantung? Ini Ciri-cirinya...

Perubahan pada detak jantung disebut aritmia. Beberapa aritmia berlangsung singkat dan tidak berbahaya. Yang lainnya dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

Jenis aritmia yang mencegah jantung memompa darah yang menyebabkan henti jantung mendadak.

Fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel adalah jenis aritmia yang menjadi penyebab utama henti jantung, seperti yang dikutip dari NHLBI.

Namun, kondisi jantung lainnya juga dapat menyebabkan henti jantung mendadak, seperti:

  • Penyakit arteri koroner

Henti jantung mendadak dapat terjadi, jika arteri jantung tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.

Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

  • Serangan jantung

Serangan jantung sering kali disebabkan oleh penyakit arteri koroner yang parah. Hal ini dapat memicu fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau