Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Anak Kekurangan Protein?

Kompas.com - 08/10/2024, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Protein berperan penting dalam pembentukan sel, jaringan, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Itu sebabnya, anak-anak memerlukan asupan protein tinggi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Protein dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan, seperti ikan salmon, susu, keju, yoghurt, daging, telur, dan kacang-kacangan.

Baca juga: Olahan Ayam ala Posyandu Dahlia Dorong Pemenuhan Protein Si Kecil

Lantas, apa yang terjadi jika anak kekurangan protein?

Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) mengatakan bahwa kekurangan protein bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Dampak kekurangan protein yaitu gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang, hingga stunting," kata Luciana, dilansir dari Antara.

Selain bisa menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, ia mengatakan, kekurangan protein bisa mengganggu imunitas anak, membuat anak menjadi lebih rentan sakit.

Oleh karena itu, anak-anak harus mendapatkan asupan protein sesuai kebutuhan, baik dari sumber protein hewani maupun nabati.

"Pada anak, anjuran konsumsi protein nabati batita adalah 10 persen dari isi piring atau pada balita anjurannya 35 persen adalah protein hewani dan nabati," kata Luciana.

Ia juga menyampaikan pentingnya mengonsumsi sumber protein hewani dan nabati secara seimbang.

Baca juga: Apakah Makan Ikan Bisa Mencegah Stunting? Berikut Penjelasan Dokter...

Luciana mengemukakan, program makan siang gratis bagi anak sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah dalam pelaksanaannya sebaiknya memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak, termasuk kebutuhan protein mereka.

Program makan siang gratis pemerintah diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi masalah konsumsi protein penduduk Indonesia, yang masih lebih rendah dibandingkan dengan penduduk negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara.

Menurut data Badan Pusat Statistik pada Maret 2023, konsumsi protein hewani dan nabati penduduk Indonesia rata-rata masih 62,3 gram per kapita per hari.

Sebagai perbandingan, konsumsi protein per kapita per hari penduduk Kamboja sudah 63,3 gram, Thailand sebanyak 66,5 gram, Filipina sebanyak 73,1 gram, Myanmar sebanyak 78,3 gram, Malaysia sebanyak 89,1 gram, dan Vietnam sebanyak 94,4 gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau