Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2013, 12:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber dailymail

KOMPAS.com -
Saat kepanasan akibat temperatur udara yang meningkat, minuman dingin hampir selalu jadi penyelamat. Namun para peneliti menemukan, minuman dingin juga berkaitan dengan risiko obesitas dan diabetes, sekalipun itu air putih dingin.

Menurut sebuah studi baru, minuman dingin dapat mengurangi sensitivitas indera pengecap menusia untuk rasa manis. Artinya, meski minuman sudah manis, peminum minuman dingin belum merasakan manisnya sehingga cenderung untuk minum dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, minum minuman manis juga memicu untuk ingin makan makanan manis.

Dalam mendapat kesimpulan tersebut, para peneliti melakukan percobaan terhadap sejumlah relawan yang diberikan minuman dalam beberapa temperatur. Setelahnya, relawan diminta untuk makan cokelat manis dan keju cheddar.

Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

Hasilnya, semakin dingin minuman yang diminum maka semakin berkurang intensitas rasa dari cokelat. Hal ini yang membuat orang cenderung tidak menikmati cokelat setelah minum minuman manis. Namun hasil tersebut tidak berlaku untuk keju, temperatur minuman tidak memiliki efek pada rasa keju.

Para peneliti asal University of Arkansas Amerika Serikat percaya, minuman dingin dapat mengurangi sensitivitas indera pengecap. "Konsumsi air atau soda yang dingin mengurangi sensitivitas indera pengecap terhadap rangsangan rasa manis yang meningkatkan keinginan untuk makan makanan manis," ujar mereka.

Sementara itu, menurut anjuran baru dari WHO, orang dewasa perlu mengurangi asupan gula dalam diet mereka hingga separuhnya. Para pakar berpendapat, mengurangi batasan gula hingga setengahnya (dari 10 sendok teh menjadi lima) bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan membusukan gigi.

Philip James, presiden International Association for Study of Obesity di WHO mengatakan, selain konsumen, industri makanan pun perlu mengurangi kandungan gula pada produk-peroduk mereka. WHO menganjurkan untuk mengurangi gula tambahan dalam produk, kecuali rasa manis alami yang berasal dari buah atau tepung, sebesar 10 persen.

Profesor Shiranth Reddy, kardiolog dari Harvard School of Public Health mengamini anjuran tersebut. "Banyak bukti yang menunjukkan minuman manis dan konsumsi gula berkaitan dengan obesitas, diabetes, dan bahkan penyakit jantung," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter…

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mendikdasmen: Guru Honorer Akan Dapat Bantuan Rp 300.000 Per Bulan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau