Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ditunda, Bayi Baru Lahir Harus Segera Vaksin Hepatitis B

Kompas.com - 09/08/2016, 20:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus hepatitis B bisa menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Misalnya, melalui jarum suntik tidak steril saat menato tubuh atau pengguna napza suntik. Namun, kebanyakan kasus ternyata penularan dari ibu ke bayinya.

"Sebesar 85-95 persen bayi tertular dari ibu yang hepatitis B kalau tidak ada usaha apapun," ujar dokter spesialis anak Hanifah Oswari di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Hanifah mengungkapkan, sebanyak 5 persen bayi dapat tertular dari ibunya dan 95 persen penularan terjadi saat melahirkan. Untuk itu, ibu hamil harus menjalani pemeriksaan apakah positif HBsAg atau negatif yang menandakan ada atau tidaknya virus hepatitis B.

Sebab, sebagian besar orang tak menyadari terkena virus hepatitis B hingga akhirnya berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati.

Jika ibu hamil negatif HbsAg diberikan HB 0 kurang dari 24 jam setelah lahir dan vitamin K-1. Jika ibu dengan HBsAg positif, diberikan HB 0 dan immunoglobulin kurang dari 24 jam.

Selanjutnya, bayi pun harus mengikuti imunisasi hepatitis B sesuai program imunisasi nasional pada usia 2,3, dan 4 bulan. Jika tidak segera diimunisasi, bayi yang tertular virus hepatitis B bisa mengalami sirosis hati hingga kanker hati di kemudian hari.

"Sembilan dari sepuluh bayi yang kena hepatitis B akan jadi hepatitis B kronis. Bayi itu kan imunitasnya belum kayak orang dewasa, enggak bisa ngeluarin virus dari tubuh," jelas Hanifah.

Vaksinasi merupakan pencegahan yang paling efektif. Sebab, hingga kini belum ada obat yang dapat menghilangkan virus hepatitis B seratus persen. Pasien pun umumnya tak menyadari terinfeksi virus hepatitis B, karena tak menimbulkan gejala awal.

"Karena itu, kita perlu kasih vaksinasi hepatitis kurang dari 24 jam. Kalau terlambat dia sudah masuk virusnya," jelas Hanifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau