Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2016, 11:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Shape

KOMPAS.com - Menyakitkan. Menghibur. Mengharukan. Sentuhan dari kulit ke kulit dapat menimbulkan berbagai sensasi. Kulit adalah lebih dari sekadar indera peraba. Kulit adalah bagian penting dari semua yang kita pikirkan dan rasakan. Kulit juga adalah alat komunikasi.

Semua fungsi itu dimulai dari lapisan bawah kulit kita. Di sana, ada serangkaian sabuk penyampai informasi yang disebut sel-sel Merkel.

Tugas sel ini adalah mengumpan data dari kulit ke sistem saraf pusat. Kemudian, tubuh merespon dengan lonjakan hormon. Jika Anda menerima jenis sentuhan yang membuat Anda bahagia, maka keluarlah hormon oksitosin atau "hormon berpelukan."

Hormon oksitosin berfungsi meningkatkan kepercayaan dan kerjasama, membantu Anda mencapai orgasme, mendorong produksi ASI, membentuk ikatan ibu dan anak dan membantu otot rahim berkontraksi saat proses persalinan.

Berbagai studi membuktikan bahwa sentuhan yang lembut, mengandung empati, akan memberi manfaat kesehatan bagi emosional dan fisik yang luar biasa.

"Sentuhan adalah indera tubuh kita yang terbesar dan tertua," kata Jeanne AbateMarco, M.S., R.N., C.N.S., koordinator perawat klinis dari Departemen Program Kesehatan Integratif di NYU Langone Medical Center.

"Sentuhan adalah cara makhluk hidup berkomunikasi dan merupakan bagian dari pengalaman integral manusia. "

Tidak ada dua sentuhan yang persis sama. Sentuhan dari pasangan, sahabat, pelatih pribadi, semuanya memberi sensasi yang berbeda. Sentuhan di kepala, bahu, punggung atau leher, juga memberi sensasi yang berbeda.

Namun semuanya, jika diberikan dengan rasa empati atau kasih sayang dan kita menanggapinya dengan baik, akan berefek baik bagi kesehatan Anda seperti disebut di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau