Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2015, 09:00 WIB
Dian Maharani,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
– Sentuhan ibu dipercaya membantu kelangsungan hidup bayi prematur. Dalam film kisah nyata Loving Touch & Mom’s Intuition: Kate Ogg and Jamie’s Story, seorang bayi prematur dapat bernafas dan bergerak setelah mendapat pelukan kasih sayang dari ibunya, Kate.

Kate meletakkan bayi laki-lakinya yang diberi nama Jamie itu di atas dadanya. Kulit mereka saling bersentuhan. Kate juga mengajak bicara Jamie yang sangat lemah saat itu. Suami Kate juga ikut mendampingi. Tanpa diduga, tangan Jamie tiba-tiba bergerak dan jemarinya yang sangat kecil menggenggam jari ayahnya.

Sejak saat itu, Kate percaya bahwa sentuhan kasih sayang orangtua sangat penting untuk perkembangan anak.  Film pendek tersebut diputar dalam acara peluncuran Johnson’s So Much More di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

“Meski tidak semua sentuhan dapat menyelamatkan jiwa, film tersebut memperkuat penelitian yang menemukan bahwa skin to skin contact berdampak besar pada perkembangan bayi,” ujar dokter spesialis anak yang juga pakar sentuhan Gusti Ayu Trisna Windiani.

Trisna menjelaskan, stimulasi sensorik pertama pada bayi berasal dari sentuhan saat masih dalam kandungan. Seperti diketahui, kulit dan otak berasal dari lapisan embrio yang sama. Kontak langsung ibu dan anak selama 20-120 menit setelah melahirkan dipercaya dapat memberikan efek positif terhadap ikatan ibu dan bayi satu tahun setelahnya.

“Kulit ini ada sarafnya, ia akan meneruskan ke otak dikirim impulsnya, lalu mengeluarkan hormon-hormon, menurunkan kadar hormon stres, sirkulasi diperbaiki, denyut jantung, oksigen lebih baik, respirasinya juga,” terang Trisna.

Sentuhan juga memengaruhi system pencernaan, sirkulasi, yang akhirnya denyut nadi menjadi lebih baik, pernapasan baik, hingga meningkatkan berat badan bayi. Menurut Trisna, sentuhan seorang ibu juga dapat membuat bayi lebih rileks.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau