Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa, Detoks Alami

Kompas.com - 25/08/2009, 12:26 WIB

Sering sakit kepala atau mudah lelah ternyata merupakan salah satu indikasi jumlah toksin dalam tubuh sudah melampui batas kemampuan sistem pembuangan. Dalam kondisi seperti ini, kita butuh terapi atau program detoks tambahan. Berpuasa merupakan cara detoksifikasi alami yang aman dan efektif.

Toksin dalam ilmu gizi adalah semua zat yang tidak diperlukan tubuh dan akan meracuni sel-sel tubuh jika jumlahnya berlebihan. Racun-racun ini berasal dari polusi, asap rokok, bahan pengawet, obat-obatan, hingga stres. Di dalam tubuh racun-racun ini akan memicu terjadinya berbagai kondisi penyakit, menyebabkan tubuh kekurangan energi, dan penuaan dini.

Detoksifikasi yang benar, menurut dr.Samuel Oetoro, MS, ahli gizi dari Semanggi Clinic, adalah dengan cara memberi kesempatan bagi tubuh agar lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang memegang peranan kunci dalam proses detoksifikasi adalah saluran pencernaan.

Saat kita berpuasa, tubuh secara alami akan menurunkan intensitas proses pencernaan serta meningkatkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh.

"Selama berpuasa kurang lebih 14 jam, sel-sel dan organ tubuh yang berhubungan dengan saluran cerna beristirahat dari menerima segala jenis makanan, tetapi metabolisme masih berjalan untuk membakar sel-sel yang tidak diperlukan tubuh dan membuangnya," kata Samuel.

Selain itu, saat puasa makanan yang masuk ke dalam tubuh juga lebih sedikit. Otomasis racun-racun dalam makanan yang masuk pun sedikit. Karenanya, proses detoks akan berjalan lebih efektif.

Meski demikian, proses pembuangan racun tidak bisa berlangsung dengan cepat. Apalagi jika racun sudah terbentuk lama, proses pengeluarannya pun butuh waktu. Proses pembersihan tubuh saat puasa biasanya baru terjadi sesudah beberapa hari setelah puasa.

Nah, agar detoks alami ini memperoleh hasil maksimal, perbanyak konsumsi air putih atau jus buah segar saat sahur dan berbuka. Konsumsi pula sayur dan buah segar selama puasa. "Makanan tinggi air dan serat akan membantu melancarkan pembuangan dari usus. Selain itu serat akan membuat perut kenyang lebih lama," kata Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau