Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Jejak Nunun di Singapura...

Kompas.com - 21/02/2011, 10:40 WIB

KOMPAS.com — Wisatawan Asia-Eropa serta pekerja migran Indonesia dan Filipina berbaur di pelataran Lucky Plaza di Orchard Road, Singapura, Jumat (11/2/2011). Tepat di belakang keriuhan deretan pusat perbelanjaan Orchard Road menjulang Rumah Sakit Mount Elizabeth alias ”Mount E” yang jadi salah satu dagangan ”jasa perawatan medis” di Singapura.

Konon di RS Mount E itulah Nunun Daradjatun, salah satu saksi kunci skandal suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, dirawat jalan oleh sejumlah dokter karena amnesia parah (gangguan ingatan) setelah mengalami stroke.

Kompas pun menyambangi Rumah Sakit Mount E dan sejumlah tempat di Singapura sepanjang pekan kedua Februari demi mencari tahu keberadaan Nunun Daradjatun. Mount Elizabeth adalah salah satu sasaran yang dikunjungi.

”Dia (Nunun) pasien di Rumah Sakit itu (Mount E). Tapi, saya tegaskan bukan rawat inap. Dia berobat jalan. Dia pasien Profesor Geraldine dan Nei I Ping, keduanya dokter di rumah sakit itu,” kata pengacara Nunun, Partahi Sihombing, di Jakarta (Kompas, 17/9/2010).

Saat mendatangi bagian informasi RS Mount Elizabeth, ternyata nama Profesor Geraldine tidak ditemukan di bagian saraf. Adapun dokter Nei I Ping, seorang ahli saraf senior (neurologis), membuka klinik di lantai 11 ruang 04.

Kompas pun mendaftar menjadi pasien dokter Nei I Ping, yang menurut kabar tim penasihat hukum turut merekomendasikan Nunun untuk dirawat di Singapura karena sakit hilang ingatan yang parah. Setelah bertemu dengan dokter Nei I Ping yang memiliki pendidikan dan pengalaman medis di Inggris dan Australia, pemeriksaan berjalan lancar dan komunikasi dua arah berlangsung khas hubungan dokter-pasien di Singapura dan Malaysia.

Nei I Ping yang sebelumnya pernah menjadi kepala bagian saraf di Rumah Sakit Tan Tock Seng merupakan pribadi yang ramah dan cermat dalam menangani pasien.

Setelah memeriksa dengan saksama, pertanyaan pun berkembang. Pertanyaan Kompas, ”Dokter, apakah saya boleh berkonsultasi soal kondisi kesehatan tante saya yang berusia lima puluhan tahun menderita stroke lalu sekarang menjadi pelupa berat. Apakah lebih baik dia berada di dekat keluarganya di Jakarta agar cepat pulih ingatan atau dibawa ke Singapura agar dapat dirawat di Mount Elizabeth?”

Nei I Ping dengan ramah namun tegas menjawab, ”Lebih baik dirawat di Jakarta supaya dia berada di dekat keluarga dan teman-teman agar lebih cepat pulih ingatan. Tidak perlu dibawa ke Singapura. Suruh dia bermain mahjong dengan keluarga atau teman untuk melatih ingatan kembali.”

Setelah berterima kasih dan berpamitan, dengan resepsionis terjadi perbincangan singkat tentang pasien-pasien Indonesia. Disebutlah beberapa nama keluarga kaya dan pejabat Indonesia. Perempuan resepsionis di klinik 11-04 itu tidak mampu mengingat. Ketika ditanya tentang Mrs Daradjatun, dia mengangguk dan mengatakan yang bersangkutan masih menjadi pasien rawat jalan. Tentu saja alamat yang bersangkutan tidak bisa serta-merta diberikan kepada orang lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com