Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alas Tidur Keras Cegah Nyeri Punggung

Kompas.com - 12/08/2011, 15:53 WIB

Kompas.com - Nyeri punggung termasuk dalam keluhan yang muncul dan biasanya dipicu oleh aktivitas fisik, kegemukan atau gangguan pada persendian. Meski posisi berbaring bisa mengisirahatkan punggung namun alas tidur yang salah justru akan menyebabkan keluhan nyeri punggung terus berulang.

"Tidur telentang merupakan posisi yang paling sedikit membebani punggung, tetapi alas tidurnya sebaiknya jangan yang terlalu empuk karena alas tidur yang akan mengatur posisi tulang belakang," kata dr.Muki Partono, Sp.OT, ahli ortophedi dari RS.Puri Indah Jakarta.

Kasur atau alas tidur harus menyediakan dukungan yang benar, rata, dan tidak melesak ke dalam. Dengan kata lain, jika Anda tidur di kasur yang terlalu empuk, risiko Anda untuk menderita nyeri punggung lebih besar.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

"Tidak sedikit pasien nyeri punggung yang keluhannya berkurang setelah mereka tidur di lantai yang keras. Kasur yang terlalu empuk membuat otot-otot tidak bisa rileks," kata Muki.

Untuk mencegah nyeri punggung, tidurlah dalam posisi telentang dengan mengganjal bantal di bawah lutut. Atau, dalam posisi miring letakkan bantal di antara kedua paha.

Cara lain untuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung adalah melakukan peregangan saat bangun tidur. Setelah berbaring tidur selama lebih dari 8 jam lalu tiba-tiba bangkit berdiri bisa menimbulkan cedera. Sebelum bangun, perlahan-lahan regangkan lengan Anda ke atas kepala, kemudian tarik lutut ke arah dada secara bergantian.

Baca juga: Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

Apabila Anda telah siap untuk duduk, bergulirlah ke sisi tempat tidur dan gunakan lengan untuk membantu mengangkat tubuh Anda. Setelah berdiri letakkan tangan pada pantat lalu pelan-pelan condongkan tubuh ke belakang dan depan untuk meregangkan tulang punggung.

Bila nyeri punggung yang Anda rasakan berlangsung lebih dari dua minggu dan semakin parah, segeralah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Keterangan Kejagung Usai Ahok Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Pertamina
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau