Kompas.com — Tidur sering dianggap sebagai kegiatan yang kurang produktif. Padahal setiap makhluk hidup perlu tidur untuk kesehatan fisik dan emosional. Walaupun mata kita terpejam, sebenarnya saat tidur terjadi perbaikan sel-sel yang rusak. Itu sebabnya tidur sangat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh.
Ditegaskan oleh Timothy Morgenthaler, sleep specialist dari Mayo Clinic, orang yang tidak mendapatkan tidur malam yang baik atau tidak cukup tidur lebih mungkin jatuh sakit setelah terkena virus, seperti influenza biasa. Kurang tidur juga dapat memengaruhi seberapa cepat seseorang pulih dari penyakitnya jika sedang mengidap penyakit tertentu.
Selama tidur, sistem imunitas (kekebalan) tubuh akan mengeluarkan protein yang disebut sitokin. Menurut Morgenthaler, zat ini berfungsi sebagai alat proteksi terhadap infeksi, peradangan, dan stres. Peningkatan sitkon sangat diperlukan khususnya dalam memerangi infeksi dan membuat tidur lebih dalam.
"Jadi, tubuh Anda membutuhkan tidur untuk melawan penyakit menular," katanya.
Morgenthaler menuturkan, jumlah optimal tidur untuk orang dewasa biasanya antara 7 jam dan 8 jam semalam. Sementara anak usia sekolah dan remaja membutuhkan 9 jam atau lebih tidur setiap malam.
Tapi ingat, tidur terlalu lama juga tidak selalu baik. Untuk orang dewasa, tidur lebih dari 9-10 jam setiap malam telah dikaitkan dengan penambahan berat badan, masalah jantung, stroke, gangguan tidur, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.