Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan, Indikasi Buruknya Kesehatan Mental Masyarakat

Kompas.com - 18/02/2012, 07:47 WIB

Jakarta, Kompas - Banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak akhir-akhir ini merupakan indikasi buruknya kesehatan mental masyarakat. Apabila tidak ditangani serius, fenomena ini bisa berkembang menjadi gangguan antisosial, bahkan psikopat.

Kondisi ini, menurut Nalini Muhdi, psikiater RSUD Dr Soetomo Surabaya, ketika dihubungi Kompas, tidak bisa dibiarkan.

Beberapa kasus kekerasan oleh anak terus terjadi. Kasus paling baru menimpa siswa SD Negeri Cinere 1, SM (12), yang ditemukan nyaris tewas di got Perumahan Bukit Cinere Indah, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (17/2) pagi, dengan delapan luka tusuk di perut, tangan, dan betis. Anak pasangan tunanetra ini diduga ditusuk teman sekelasnya, Amn (13). Peristiwa itu dipicu oleh pencurian telepon seluler milik SM oleh Amn, Rabu lalu.

Baca juga: Hasil Timnas U17 Indonesia Vs Afghanistan 2-0, Garuda Asia Sapu Bersih Grup C!

”Kekerasan dan kriminalitas oleh anak termasuk gangguan tingkah laku pada anak. Jika tidak tertangani bisa berkembang menjadi gangguan antisosial, bahkan psikopat,” kata Nalini.

Gangguan tingkah laku semacam itu bisa terjadi karena anak-anak terbiasa melihat kekerasan, baik langsung maupun tidak langsung. Akibatnya, anak- anak menganggap kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah. Banyak faktor yang memengaruhi timbulnya gangguan tingkah laku, mulai dari faktor biologis berupa kelainan pada kromosom hingga faktor psikososial. ”Harus ada observasi mendalam tentang masa kecilnya, keluarganya, lingkungan tempat tinggalnya, dan proses belajarnya. Juga perlu dilihat seperti apa perasaan dia (pelaku) saat melakukan kekerasan. Penusukan sampai berkali-kali, bahkan sampai tembus ke bagian tubuh lain, menunjukkan impulsivitas luar biasa,” ujar Nalini.

Sayangnya, ungkap Nalini, buruknya kesehatan mental masyarakat belum menjadi perhatian pemerintah. Akar permasalahan belum dibicarakan. Ini sudah lampu merah! Masyarakat harus ikut bertanggung jawab.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Seto Mulyadi, pemerhati anak, menilai, kekejaman Amn adalah pelampiasan karena ia sering mendapat kekerasan. Itu dimungkinkan karena Amn tidak tinggal bersama orangtua.

Selain itu, kata Erita Nurhetali, Koordinator Psikologi Terapan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, lingkungan hidup tersangka, seperti sekolah dan tempat dia tinggal, juga sudah rusak. Terbukti kontrol sosial atas perilaku Amn tidak berjalan.

”Dia dengan mudah mengabaikan sistem nilai yang seharusnya menjadi acuan. Tidak ada nilai agama dan sosial yang dipegangnya,” tutur Erita.

Tersangka ditangkap

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Bogor, Berawal dari Temuan Tas di KRL

Halaman:
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dulu Jalani Hidup Sehat, Meriam Bellina Menangis Ungkap Rasa Takut Usai Pasang Ring Jantung

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Puasa Intermiten 4:3 Efektif Turunkan Berat Badan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

100 Link Twibbon Idul Fitri 2025 untuk Sambut Lebaran via Media Sosial

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Twibbon Idul Fitri 2025 dan Poster Selamat Lebaran 1446 H, Simpel dan Keren

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Penyanyi Titiek Puspa Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Jadwal Timnas U17 Indonesia Vs Afghanistan, Misi Sapu Bersih Garuda Asia

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Menhan 30 Negara Kumpul di Markas NATO, Ada Apa?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau