KOMPAS.com - "Saya sudah berhenti minum kopi dokter, kalau rokok hanya sesekali saja," demikian ungkapan seorang pasien ketika mengeluh nyeri dada suatu waktu di ruang praktek saya. Padahal, saya sama sekali tidak menyinggung masalah kebiasaan minum kopinya. Kalau kebiasaan merokok memang selalu saya singgung, apalagi bila menyangkut keluhan-keluhan jantung, paru, hipertensi.
Seperti pada pasien di atas, yang secara tidak langsung mengatakan bahwa kopi merupakan suatu kebiasaan yang tidak sehat, masyarakat umum juga berasumsi demikian. Kebiasaan minum kopi sering dianggap tidak sehat sama dengan rokok, atau bahkan kebiasaan minum alkohol. Kopi sering dianggap sebagai biang kerok, pencetus beberapa penyakit seperti jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan sebagainya.
Padahal, sebenarnya kopi tidak mempunyai pengaruh demikian. Penelitian malah menunjukkan sebaliknya, walaupun perlu penelitian lebih lanjut, kopi dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler seperti jantung, stroke. Risiko diabetes melitus juga lebih rendah pada penikmat kopi, bahkan penelitian yang dilakukan di Asutralia setiap tambahan satu cangkir kopi yang Anda minum setiap harinya mengurangi risiko diabetes sebesar 7 persen.
Lalu, "mengapa ada anggapan umum bahwa minum kopi sebagai suatu kebiasaan yang tidak sehat?" Hal ini kemungkinan ada kaitannya dengan beberapa kebiasaan lain yang tidak sehat yang juga sering bersamaan dilakulan penikmat kopi seperti merokok, minum alkohol, kurang tidur, jarang berolahraga, dan pola makan yang kurang sehat.
Di samping itu, bila minum kopi berlebihan, sebagai efek samping kofein dapat menimbulkan gejala seperti berdebar, stres, iritatif, tremor dan gangguan tidur. Kemudian, seperti sering ditanyakan pasien, "bolehkah saya minum kopi dokter? Berapa kali, cangkir saya boleh meminumnya setiap hari?" Suatu pertanyaan yang sulit dijawab dengan pasti. Tetapi, seorang pakar dari harvard University, Dr. Rob Van Dam waktu ditanyakan masalah ini menjawab, "bila Anda mengkonsumsi sejumlah kopi, kemudian Anda mengalami efek samping kafein seperti tremor, berdebar, gangguan tidur, merasa stres, gelisah atau tidak nyaman, berarti Anda telah minum kopi secara berlebihan.
Dan, dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, minum sampai 6 cangkir kopi sehari tidak ada pengaruhnya dengan kematian, atau masalah kesehatan lainnya. Cuma yang perlu diingat adalah bahwa yang dimaksud satu cangkir kopi dalam penelitian-penelitian yang dilakukan adalah kopi hitam yang mengandung kafein 100 mg. Sementara kalau Anda menikmati satu cangkir kopi ukuran besar di Starbucks misalnya, kandungan kafeinnya dapat mencapai 330 mg, satu cangkir kecil espresso mengandung kafein 117 mg. Kopi hitam yang sering kita konsumsi dalam rumah tangga dalam satu cangkirnya saya kira mengandung kofein kurang dari 100 mg.
Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan, bila Anda menikmati kopi sebanyak itu dianggap masih aman. Namun perlu diingat bahwa efek samping kafein itu sangat individual, seseorang dapat lebih sensitif. Bagi saya sendiri, satu cangkir espresso atau kopi biasa saja sering menimbulkan efek samping seperti disebut di atas, terutama gangguan tidur.
Jadi, saya minum kopi boleh dikatakan tidak pernah sore atau malam hari, selalu pagi hari. Disamping itu, perlu juga diperhatikan bahwa minuman kopi yang banyak beredar sekarang, yang kini menjadi favorit, terutama di restoran cepat saji kadang-kadang mengandung kalori yang tinggi, ada yang mencapai 500 kalori dalam satu cangkirnya. Bila Anda sering mengkonsumsi ini, andaikan kebutuhan kalori Anda sekitar 2.000 kalori perhari, 25 persen sudah terpenuhi dari minum kopi ini saja.
Jadi kalau Anda tidak hati-hati, kemungkinan Anda menjadi gemuk, obesitas dengan segala konsekuensinya seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler menjadi lebih besar. Karena itu, sebelum anda menyeruput secangkir kopi, lebih baik ketahui lebih dahulu kandungan kofein dan kalorinya. Jadi, sebagai kesimpulan, "berapa cangkir Anda minum kopi sehari, masih dianggap sehat?" Jawabannya, sangat individual, namun bila Anda minum sampai 6 cangkir sehari dengan kandungan kafeinnya kurang dari 100 mg setiap cangkirnya dan kandungan kalorinya tidak tinggi, dianggap aman dan bahkan sehat untuk Anda.
Namun, perlu diingat suatu prinsip bahwa walaupun sesuatu itu baik untuk Anda, mengonsumsi secara berlebihan malah dapat mengakibatkan sebaliknya. Dan, pada hipertensi, diabetes melitus yang tidak terkontrol serta wanita hamil, menyeruput kopi harus hati-hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.