Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Intermiten 4:3 Efektif Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 09/04/2025, 08:35 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Membahas tentang diet untuk menurunkan berat badan, banyaknya pilihan bisa membuat kita bingung untuk memilih yang cocok.

Sebuah studi baru menunjukkan cara sederhana yang bisa memberikan dampak yang lebih besar daripada menghitung kalori, yaitu rutinitas puasa intermiten 4:3.

Jadwal puasa intermiten 4:3 melibatkan pembatasan asupan kalori selama tiga hari setiap minggu, sementara pada empat hari sisanya seseorang makan seperti biasa.

Peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa pendekatan ini menghasilkan penurunan berat badan rata-rata sebesar 7,6 persen selama setahun, dibandingkan dengan diet pembatasan kalori harian tradisional yang menurunkan sekitar 5 persen.

Memang perbedaannya tampak tidak besar, tetapi temuan ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, variasi dalam pola pembatasan makan bisa jadi lebih efektif dan lebih mudah dijalani, dibandingkan dengan pembatasan kalori harian secara terus-menerus.

Baca juga: Sering Berhenti Saat Jalan Kaki Bakar Lebih Banyak Kalori

Dalam penelitian yang dilakukan oleh dokter ahli endokrinologi Victoria Catenacci, sebanyak 165 partisipan usia dewasa yang mengalami kegemukan atau obesitas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu intermitten fasting 4:3 dan pembatasan kalori harian, selama setahun. Partisipan juga direkomendasikan untuk meningkatkan aktivitas fisik.

Kelompok puasa diminta untuk menerapkan pembatasan asupan kalori sebesar 80 persen tiga hari seminggu, tanpa pembatasan pada empat hari lainnya (meskipun makan sehat tetap dianjurkan).

Agar sesuai dengan batasan secara keseluruhan, kelompok pembatasankalori diminta untuk mengurangi asupan kalori harian mereka sebesar 34 persen setiap hari.

Hasil penurunan berat badan pada peserta bervariasi, tetapi pada kelompok yang puasa rata-rata turun 7.7 kilogram, sementara kelompok pembatasan kalori sekitar 4.8 kilogram. Selain itu pada semua kelompok terjadi perbaikan tekanan darah.

Baca juga: Mengapa Diet Intermiten Gagal?

"Pesan yang lebih penting bagi saya adalah bahwa ini adalah strategi diet alternatif berbasis bukti, terutama bagi orang-orang yang telah mencoba pembatasan kalori dan merasa kesulitan," kata Catenacci.

Ia menambahkan, studi punya beberapa catatan. Peserta melaporkan sendiri asupan makanan mereka, sementara kelompok puasa hanya mencatat hari-hari puasa dan ada kemungkinan mereka juga membatasi asupan kalori pada hari-hari tidak puasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perlu Diketahui, Ini SOP USG Pasien oleh Dokter
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau