Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Basi Bisa Menghaluskan Kulit sampai Memperbesar Penis, Benarkah?

Kompas.com - 11/01/2020, 06:00 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Buat sebagian orang, pagi atau sore hari biasanya menjadi sesi minum teh.

Sisa teh atau ampas bekas seduhan teh, kerap digunakan untuk berbagai kepentingan.

Termasuk untuk bahan alami mengatasi persoalan kesehatan sampai masalah kecantikan.

Benarkah demikian?

Manfaat teh

Teh secara umum dianggap sebagai minuman yang menyehatkan karena kaya kandungan polifenol, terutama catechins dan epicatechins.

Kedua zat tersebut diketahui memiliki sifat antiperadangan dan antioksidan.

Sehingga, mengonsumsi seduhan teh sesuai takaran, efektif mencegah penyakit diabetes dan gangguan kardiovaskular.

Lantas, apakah kandungan polifenol dalam teh tetap bertahan saat kondisinya sudah basi?

Atau justru lebih meningkat setelah beberapa saat atau semalaman didiamkan?

Baca juga: Teh Hijau Bisa Bikin Kurus, Asal...

Bahaya mengonsumsi teh basi

Beberapa hasil penelitian menyebutkan, teh basi sebaiknya dibuang saja.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melarang kita minum seduhan teh yang sudah berada di suhu ruang selama lebih dari delapan jam.

Pasalnya, di dalam segelas teh basi kemungkinan terdapat bakteri yang dapat membahayakan kesehatan. Antara lain:

  • Klebsiella: penyebab pneumonia, infeksi darah, dan meningitis
  • Enterobacter: penyebab infeksi saluran pernapasan, kulit, dan saluran kencing
  • E.coli: penyebab muntah, diare, dan sakit perut

Manfaat teh basi untuk menghaluskan kulit

Klaim manfaat teh basi ini dapat menghaluskan kulit ditengarai kandungan antioksidan pada teh.

Namun, perlu diketahui kandungan antioksidan pada teh bisa rusak karena banyak faktor.

Salah satunya, pengolahan dan penyimpanan teh yang terlalu lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com