KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak besar pada kesehatan Anda?
Salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang sering dijuluki sebagai "pembunuh senyap" karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Melansir dari Mayo Clinic, beberapa rutinitas harian kita dapat meningkatkan risiko kondisi ini. Mari kita telusuri kebiasaan-kebiasaan tersebut dan cari tahu bagaimana cara mengatasinya.
Baca juga: Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala Gula Darah Tinggi
Mengonsumsi makanan yang kaya akan garam dan lemak jenuh, seperti makanan olahan dan cepat saji, dapat meningkatkan tekanan darah.
Garam berlebih menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah.
Sementara itu, lemak jenuh dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, mempersempit jalur aliran darah dan meningkatkan tekanan darah.
Baca juga: Cara Mencegah Efek Gula Darah Tinggi pada Kaki Gimana? Ini Ulasannya...
Mengutip dari The Times of India, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin, yang keduanya berkontribusi pada hipertensi.
Aktivitas fisik membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan memperkuat jantung.
Baca juga: Efek Gula Darah Tinggi pada Kaki Apa? Ini Ulasannya...
Melansir dai Medical News Today, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak dinding arteri. Alkohol juga dapat mengganggu efektivitas obat tekanan darah.
Baca juga: Apa Saja Gejala Gula Darah Tinggi? Ini Penjelasannya...
Mengutip dari The Times of India, tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat mempengaruhi hormon yang mengatur stres dan metabolisme, yang pada akhirnya meningkatkan risiko hipertensi.
Baca juga: Apa Makanan yang Menyebabkan Gula Darah Tinggi? Ini Daftarnya...
Stres yang berkepanjangan menyebabkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan tekanan darah sementara. Jika tidak ditangani, stres kronis dapat berkontribusi pada hipertensi jangka panjang.
Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan detak jantung, yang keduanya meningkatkan tekanan darah.
Merokok juga merusak dinding arteri, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Miliki Kadar Gula Darah Tinggi Hingga 600 Mg/dl, Apa yang Bisa Terjadi?
Mengutip dari EatingWell, mengonsumsi minuman manis seperti soda, jus buah dengan tambahan gula, dan minuman kopi manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin, yang berkontribusi pada disfungsi metabolik dan peningkatan tekanan darah.
Menyadari dan mengubah kebiasaan-kebiasaan di atas dapat membantu Anda mengendalikan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang serius.
Mulailah dengan perubahan kecil yang konsisten untuk mencapai gaya hidup yang lebih sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.