Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Kopi Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi?

Kompas.com - 18/01/2020, 15:45 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline, ,

KOMPAS.com - Kopi memang minuman favorit sejuta umat yang biasa dinikmati saat pagi hari atau nongkrong bersama teman.

Ketika rasa kantuk melanda di tengah pekerjaan yang menumpuk, kopi juga bisa menjadi solusi. 

Sayangnya,  kopi digadang-gadang sebagai salah stau pemicu tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Ya, kopi memang mengandung kafein yang merupakan salah satu stimulan.

Stimulan merupakan zat yang meningkatkan aktivitas pada sistem saraf pusat sehingga kita merasa lebih sadar, fokus, dan waspada.

Namun, peningkatan aktivitas ini juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang mungkin meningkatkan tekanan darah dan mengubah suplai darah ke jantung.

Baca juga: Secangkir Kopi Racikan Barista Penyandang Tunanetra di Cafe More Bandung...

Lantas, apakah benar minum kopi dapat meningkatkan tekanan darah?

Melansir laman Healthline, kopi memang dapat meningkatkan tekanan darah hingga tiga jam setelah dikonsumsi. Namun, jika kita meminumnya secara teratur, efek ini berkurang.

Bagi orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, penelitian saat ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi setiap hari tidak memiliki dampak yang signifikan pada tekanan darah atau risiko penyakit jantung.

Namun, konsumsi kafein berlebihan memang tidak diperbolehkan. Melansir laman SehatQ, minum kopi berlebihan bisa menyebabkan hal-hal berikut:

  • Meningkatkan rasa cemas
  • Insomnia
  • Kerusakan otot
  • Jantung berdetak cepat
  • Kecanduan
  • Sakit kepala

Batas aman konsumsi kopi

Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, batas aman konsumsi kopi per hari adalah tidak lebih dari enam cangkir kopi.

Konsumsi kopi yang berlebihan biasanya membuat seseorang merasakan gejala-gejala seperti migrain, insomnia, mudah marah, detak jantung yang cepat, tremor otot, dan sulit mengontrol rasa ingin buang air kecil.

Jika gejala di atas sudah terjadi, segera hentikan konsumsi kopi, pada hari itu. Saat dikonsumsi dalam batas wajar, kopi bisa membantu kita bekerja lebih optimal.

Baca juga: Tak Semua Jenis Kopi Baik untuk Kesehatan Tubuh

Hal ini terjadi karena kafein dalam kopi akan mengurangi adenosin, yaitu senyawa alami tubuh yang membuat kita mengantuk.

Kopi juga mengandung antioksidan yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas, serta melawan penyakit yang menyerang tubuh.

Minum kopi dalam jumlah yang wajar juga bisa menghidarkan kita dari risiko penyakit parkinson, alzheimer, sindrom demensia, serta penyakit diabetes tipe 2.

Selain itu, senyawa bioaktif dalam kopi juga membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau