Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2020, 21:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sperma umumnya berupa cairan kental berwarna keputihan.

Namun, beberapa kondisi dapat mengubah kekentalan cairan yang dikeluarkan pria saat ejakulasi menjadi lebih encer.

Air mani atau sperma encer yang hanya terjadi sesekali umumnya bukan masalah kesehatan serius.

Namun, apabila sperma encer terjadi berulang kali dalam waktu yang lama, kondisi tersebut bisa jadi tanda masalah kesuburan.

Baca juga: Awas, Ini Risiko Pakai Masker Sperma untuk Menyembuhkan Jerawat

Penyebab sperma encer

Melansir Healthline, terdapat beberapa penyebab sperma encer, di antaranya:

  • Jumlah sperma sedikit atau oligospermia

Jumlah sperma kurang dari 15 juta sperma per milileter diangap di bawah normal.

Sperma bisa sedikit karena pembengkakan pembuluh darah testis, infeksi menular seksual, tumor, ketidakseimbangan hormon, sampai masalah ejakulasi

  • Sering ejakulasi

Ejakulasi yang terlalu sering bisa menyebabkan produksi air mani encer.

Jika pria ejakulasi selama beberapa kali sehari, kualitas air mani umumnya akan berubah dari kental menjadi lebih encer.

Tubuh prua membutuhkan waktu beberapa jam untuk menghasilkan air mani yang normal dan sehat kembali.

Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?

  • Kekurangan zinc

Penyebab sperma encer dan masalah kesuburan pria lainnya yakni kekurangan nutrisi zinc.

Melansir Medical News Today, tubuh manusia tidak bisa memproduksi zinc. Untuk itu, Anda perlu menambahkannya ke dalam asupan sehari-hari.

Beberapa makanan yang banyak mengandung zinc di antaranya tiram, daging merah, ayam, kacang-kacangan, dan produk susu.

Cara mengatasi sperma encer

Ilustrasi sperma bergerak menuju ovumSHUTTERSTOCK/Yurchanka Siarhei Ilustrasi sperma bergerak menuju ovum
Cara mengatasi sperma encer sangat tergantung pada penyebab utamanya.

Jika pria mendapati air mani encer terus menerus dan ada perubahan warna pada sperma, konsultasikan kepada dokter spesialis urologi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau