KOMPAS.com - Untuk menurunkan berat badan kita tak boleh mengharapkan hasil yang instan.
Pasalnya, diet yang menjanjikan hasil cepat dan maksimal memiliki efek saming berbahaya bagi kesehatan.
Menurunkan berat badan dengan cepat bisa membuat kita rentan mengalami sakit kepala, sembelit, kelelahan, hilangnya massa otot, dan rambut rontok.
Bahkan, diet dengan hasil intan kerap membuat elektrolit dalam tubuh menjadi tidak seimbang yang berbahaya bagi jiwa.
Dalam kasus ekstrim, diet dengan hasil instan juga bisa membuat kita dehidrasi, malnutrisi, dan mengalami penyakit batu empedu.
Baca juga: Pola Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan
Oleh karena itu, kita tak boleh sembarangan melakoni diet hanya karena ingin hasil yang instan.
Diet terbaik untuk menurunkan berat badan adalah pola diet yang sesuai dengan tubuh dan tidak menimbulkan efek saming ketika kita melakukannya dalam jangka panjang.
Merangkum dari data Healthline, berikut lima jenis diet sehat yang telah terbukti secara ilmiah manfaatnya:
Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka
Diet rendah karbohidrat bisa diplikasikan oleh banyak orang yang ingin menurunkan berat badan.
Pola diet ini juga terbukti dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan berbagai risiko penyakit.
Teknik diet ini juga sangat fleksibel. Siapapun yang melakoninya bisa menyesuaikan asupan karbohidratnya, tergantung pada kondisi tubuh dan aktivitas harian.
Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy
Hal terpenting dalam diet ini adalah memperbanyak konsumsi sayur, daging, ikan, telur, buah, kacang-kacangan, lemak sehat.
Selama melakoni diet ini kita harus menghindari makanan tinggi zat tepung, gula, dan makanan olahan.
Diet mediterania terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit jantung. Pola diet ini ditemukan di sekitar wilayah mediterania saat abad ke 20.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?
Pola diet ini berfokus pada makanan yang tinggi sayur, buah, ikan, daging unggas, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan minyak zaitun.