Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2021, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber NHS, Parents

KOMPAS.com - Salah satu masalah kesehatan yang jamak dialami ibu hamil adalah sakit perut.

Kram atau sakit perut pada ibu hamil yang ringan umumnya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Tapi, sakit perut parah pada ibu hamil tak boleh disepelekan. Hal itu bisa jadi tanda suatu penyakit.

Baca juga: Kenapa Ibu Hamil Sering Sakit Kepala?

Alasan umum kenapa ibu hamil sering sakit perut

Melansir Parents, penyebab sakit perut pada ibu hamil umumnya tidak berbahaya, antara lain:

  • Rahim sedang tubuh dan mendesak usus. Hal itu bisa menyebabkan mual, begah, perut kembung, atau sakit perut
  • Saat rahim membesar, ligamen atau jaringan ikat bisa ikut meregang dan memicu rasa sakit di perut bagian bawah sampai selangkangan
  • Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan memperlambat proses pencernaan, sehingga ibu hamil rentan sembelit dan perut jadi tidak nyaman
  • Dehidrasi dapat memicu kontraksi Braxton Hikcks atau dikenal dengan kontraksi palsu

Di luar alasan umum kenapa ibu hamil sering sakit perut di atas, ada beberapa kondisi nyeri atau kram perut yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Kenapa Ibu Hamil Mudah Masuk Angin?

Cara mengatasi sakit perut pada ibu hamil

Terdapat beberapa cara untuk meringankan gejala sakit perut pada ibu hamil, antara lain:

  • Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering
  • Olahraga secara teratur
  • Konsumsi makanan kaya serat seperti buah, sayur, beras merah, roti gandum
  • Banyak minum air putih
  • Sering kencing
  • Jangan menunda kencing
  • Banyak istirahat

Baca juga: 20 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

Tanda sakit perut pada ibu hamil yang perlu diwaspadai

Ilustrasi ibu hamil Shutterstock Ilustrasi ibu hamil
Jangan ragu menghubungi dokter apabila ibu hamil merasakan sakit perut yang dialaminya tidak lumrah atau mengkhawatirkan.

Beberapa tanda sakit perut pada ibu hamil yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Sakit perut dengan atau tanpa disertai pendarahan sebelum usia kehamilan 12 minggu
  • Disertai pendarahan
  • Kontraksi terjadi lebih dari empat kali dalam satu jam, dan berlangsung selama dua jam lebih
  • Sakit perut sangat parah
  • Disertai gejala pandangan buram atau berkunang-kunang
  • Sakit kepala parah
  • Tangan, kaki, atau wajah ikut membengkak
  • Kencing terasa sakit, susah kencing, atau ada darah dalam urine

Melansir NHS, kondisi tersebut bisa jadi gejala penyakit kehamilan ektopik, keguguran, kelahiran prematur, solusio plasenta, preeklamsia, infeksi saluran kencing, penyakit usus buntu, atau batu ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau