Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2021, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Puasa idealnya bukan jadi alasan untuk libur menjalankan rutinitas olahraga.

Para ahli tetap menyarankan agar orang yang menjalankan puasa masih berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit setiap hari.

Dilansir dari Cleveland Clinic, manfaat olahraga saat puasa sangat penting untuk menjaga kesehatan, kebugaran, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.

Saat bolos atau libur berolahraga, seseorang jadi lebih mudah cemas dan kadar hormon stresnya rentan melonjak.

Baca juga: Manfaat Puasa Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?

Kondisi tersebut bisa mengganggu respons imun dan membuat seseorang jadi lebih rentan terkena infeksi.

Olahraga dapat mengurangi tingkat stres dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa mendongkrak suasana hati. Dengan stres yang lebih terkontrol, daya tahan tubuh senantiasa optimal.

Selain itu, stres dan kecemasan yang meningkat juga dapat membuat seseorang jadi susah tidur nyenyak.

Namun, saat tubuh aktif bergerak dan digunakan untuk olahraga, kita jadi lebih mudah tidur nyenyak di malam hari. Seperti diketahui, tidur nyenyak juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Mengingat pentingnya manfaat olahraga, selama Ramadhan jangan lupakan aktivitas menjaga kebugaran ini. Tentunya dengan sedikit penyesuaian agar tubuh tidak kelelahan dan dehidrasi selama puasa.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa di Tengah Pandemi Covid-19

Berikut beberapa tips waktu olahraga saat puasa yang paling pas agar tidak mengganggu kelancaran ibadah Ramadhan:

1. Olahraga sebelum berbuka puasa

Melansir The National, waktu olahraga saat puasa memang tidak boleh sembarangan. Pasalnya, perut dalam kondisi kosong dan olahraga dijalankan tanpa asupan air.

Salah satu rekomendasinya, lakukan olahraga 1,5 jam sebelum berbuka puasa.

Selain waktu olahraga saat puasa harus diperhatikan, jenis olahraga saat puasa juga tak boleh asal-asalan.

Pilih olahraga berjenis intensitas rendah agar gula darah tidak turun secara tiba-tiba.

Perbanyak jenis latihan ketahanan, latihan repetisi, angkat beban yang ringan, dan peregangan. Misalkan jalan cepat, jogging ringan, bersepeda, berenang, yoga, atau pilates.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau