KOMPAS.com - Efek pseudobulbar atau pseudobulbar affect (PBA) adalah kondisi yang ditandai dengan episode tertawa atau menangis secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
Pseudobulbar affect umumnya terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera neurologis tertentu yang mungkin memengaruhi cara otak mengontrol emosi.
Seseorang dengan kondisi ini dapat merasakan emosi dengan normal pada umumnya. Namun, terkadang emosi yang terasa diekspresikan dengan cara yang berlebihan atau tidak pantas (tidak pada tempatnya, tidak sopan, dan sebagainya).
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Emosi dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Fisik
Pseudobulbar affect dapat menjadi memalukan dan memengaruhi kualitas hidup.
Beberapa gejala pseudobulbar affect, yaitu:
Efek pseudobulbar dapat terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera neurologis, termasuk:
Baca juga: Cara Hadapi Gejolak Emosi di Tengah Pandemi
Efek pseudobulbar cenderung tidak terdiagnosis, kurang terdiangosis, atau salah diagnosis sebagai jenis gangguan suasana hati (mood), terutama sebagai depresi.
Hal ini khususnya terjadi saat menangis adalah emosi yang lebih umum diungkapkan.
Meskipun orang dengan gangguan ini mungkin juga mengalami depresi, baik secara mandiri atau sebagai akibat dari PBA, episode menangis dapat lebih bersifat intens.
Gejala lain yang sering diamati pada depresi, seperti gangguan tidur atau kehilangan nafsu makan, tidak diamati pada pengaruh pseudobulbar.
Orang dengan kondisi ini juga seringkali mengekspresikan diri tidak sesuai dengan suasana hati mereka atau seolah dilebih-lebihkan.
Pengobatan dari pseudobulbar affect bertujuan untuk mengurangi keparahan frekuensi ledakan emosi.
Pilihan pengobatan meliputi:
Selain itu, terapi okupasi juga dapat membantu.
Baca juga: 6 Cara Mengelola Emosi di Tengah Kondisi yang Serba Tidak Pasti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.