Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tanda Hamil Bayi Perempuan yang Bisa Dikenali

Kompas.com - 11/12/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Sementara banyak pasangan tidak peduli dengan bayi yang tengah dikandung, beberapa pasangan menginginkan bayi dengan jenis kelamin tertentu.

Dahulu, jenis kelamin bayi dapat ditebak dengan berbagai pertanda tertentu.

Namun, sayangnya praktik ini dianggap sebagai mitos belaka karena tidak ada bukti ilmiah yang bisa membuktikannya.

Seiring berkembangnya teknologi, kini pasangan bisa melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin jabang bayi.

Baca juga: Vitiligo pada Bayi, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

Biasanya, jenis kelamin bayi bisa terlihat melalui USG ketika usia bayi 18 sampai 22 minggu.

Di samping itu, melansir dari Medical News Today, ternyata ada beberapa tanda ketika seorang ibu mengandung jenis kelamin tertentu, terutama perempuan.

Berikut ini beberapa tanda ibu hamil sedang mengandung anak perempuan.

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

Mual di pagi hari yang parah

Beberapa orang berpikir bahwa mual di pagi hari yang parah adalah tanda memiliki anak perempuan.

Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa merasa mual selama kehamilan memang mungkin terkait dengan jenis kelamin bayi.

Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan mereka terpapar bakteri dibandingkan dengan mereka yang mengandung anak laki-laki.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Perbedaan ini dapat mempengaruhi rasa mual dan muntah yang dialami oleh wanita hamil.

Wanita yang mengandung anak perempuan akan mengalami mual dan muntah lebih parah.

Tingkat stres

Tingkat stres seorang wanita sebelum hamil dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

Sebuah studi yang terbit pada tahun 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran.

Dalam studi ini, wanita dengan tingkat kortisol tinggi secara statistik lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau