Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Henti jantung adalah suatu kondisi yang menyebabkan jantung berhenti berdetak sehingga akan memengaruhi kerja organ tubuh lainnya.

Lalu, apakah henti jantung berbahaya?

Ternyata, henti jantung sering dikaitkan dengan kondisi yang mengancam nyawa, padahal faktor risikonya bisa dikurangi.

Ketahui efek henti jantung untuk kesehatan dan kapan henti jantung bisa dikatakan sebagai kondisi yang mengancam nyawa berikut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Henti Jantung, Penyebab, dan Gejalanya

Apakah henti jantung berbahaya?

Dilansir dari MedlinePlus, henti jantung adalah kondisi yang membuat jantung berhenti berdetak sehingga memicu terhentinya aliran darah ke otak dan organ tubuh lainnya.

Henti jantung akan berakibat kematian jika korban tidak segera mendapatkan pertolongan pertama.

Menurut Cleveland Clinic, 9 dari 10 orang yang menjadi korban henti jantung akan mengalami kerusakan otak permanen karena kekurangan oksigen yang disalurkan oleh darah ke otak.

Kondisi ini kemudian akan memengaruhi kehidupan sehari-hari sehingga korban henti jantung cenderung akan mengalami beberapa kondisi berikut ini:

  • Ataksia yang merupakan gangguan otak yang akan memengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh
  • Koma dan keadaan vegetatif persisten yang merupakan akibat dari gangguan otak kronis
  • Kesulitan konsentrasi
  • Disfagia atau kesulitan menelan
  • Sering merasa kelelahan
  • Menjadi mudah lupa
  • Penurunan kekuatan otot
  • Kejang-kejang
  • Gangguan bicara, termasuk disartria
  • Stroke
  • Perubahan perilaku, seperti lebih gegabah dalam bertindak
  • Penurunan kemampuan penglihatan

Henti jantung bisa terjadi di mana saja dan sering dialami di luar rumah sakit. Pertolongan pertama perlu diberikan agar tingkat kelangsungan hidup korban henti jantung akan lebih besar.

Baca juga: 8 Gejala Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Kapan henti jantung menyebabkan kematian?

Pertolongan pertama pada korban henti jantung perlu segera diberikan sehingga bisa meningkatkan angka kelangsungan hidup korban.

Dilansir dari American Heart Association, tingkat kelangsungan hidup korban henti jantung adalah kurang dari 12 persen yang akan semakin meningkat ketika korban mendapatkan pertolongan pertama berupa CPR.

Dilansir dari Cleveland Clinic, henti jantung bisa menyebabkan kematian ketika korban tidak mendapatkan pertolongan pertama dengan segera karena risiko henti jantung akan semakin meningkat hanya dalam hitungan menit saja.

Korban henti jantung akan mengalami kerusakan otak dalam waktu 5 menit dan risiko kematian akan terjadi dalam waktu lebih dari 8 menit.

Setelah mengetahui apakah henti jantung berbahaya, mengetahui cara melakukan langkah pertolongan pertama pada korban sangat disarankan agar angka kelangsungan hidup meningkat.

Baca juga: 7 Langkah Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com