Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Tegak Bikin Nyeri Punggung

Kompas.com - 29/06/2010, 14:17 WIB

KOMPAS.com — Masalah nyeri punggung bawah yang timbul akibat duduk lama banyak dialami pekerja yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Posisi duduk yang salah akan menyebabkan kelelahan yang terlalu cepat karena otot pinggang menjadi tegang. Lama-lama akan menimbulkan nyeri di bagian punggung bawah.

Dalam sebuah penelitian menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) diketahui bahwa posisi duduk yang ideal untuk punggung adalah bersandar pada sandaran kursi dan membentuk sudut sekitar 135 derajat. Posisi duduk tegak (90 derajat) atau membungkuk ke arah meja (kurang dari 70 derajat) akan menyebabkan nyeri punggung.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Kanada dan Skotlandia itu melibatkan 22 orang responden dengan kondisi punggung sehat. Mereka diminta melakukan berbagai posisi duduk atau berdiri. Sementara itu, punggung mereka dipindai dengan MRI.

Dalam penelitian ini, para responden diasumsikan melakukan tiga posisi duduk, yakni membungkuk ke depan ke arah komputer, duduk tegak, dan dalam posisi rileks 135 derajat dengan posisi kaki di lantai.

Setelah membandingkan dan melakukan pengukuran tekanan pada ketiga posisi, para peneliti menyimpulkan posisi rileks 135 derajat paling baik untuk punggung.

Menurut data British Chiropractic Association, 32 persen penduduk menghabiskan lebih dari 10 jam waktunya untuk duduk. Separuh pekerja bahkan tidak meninggalkan mejanya, bahkan saat makan siang. Sepulang bekerja, sepertiga orang juga lebih banyak duduk di rumah, menonton televisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com