Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2012, 13:51 WIB

Kompas.com - Bateri sebesar kancing saat ini banyak dipakai pada benda-benda elektronik seperti jam tangan, mainan, hingga alat bantu dengar. Bagi anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, benda ini kerap menarik perhatiannya. Padahal, benda mungil ini berbahaya jika tertelan.

Menurut data di Amerika Serikat, sejak tahun 1997-2010 sebanyak 40.000 anak berusia kurang dari 13 tahun dilarikan ke unit gawat darurat karena menelan baterai kecil.

Baterai kecil mengandung cairan basa yang berbahaya. Beberapa di antaranya mengandung sejumlah merkuri yang berpotensi mengancam nyawa. Jika bateri itu sampai masuk ke dalam perut atau usus, cairan baterai bisa memakan dinding usus dan menimbulkan tanda dan gejala seperti nyeri perut, meradang, sembelit, muntah, dan demam.

Menurut Dr.Amando Porro, dokter anak dari rumah sakit anak Miami, bahaya lain dari tertelannya baterai kancing adalah baterai menyangkut di esofagus. Sayangnya, gejalanya seringkali tidak jelas sehingga ada beberapa kasus anak meninggal dunia.

"Kecuali ada yang melihatnya langsung menelan baterai, seringkali sulit didiagnosa anak sudah menelan baterai. Karena itu perlu dilakukan pemeriksaan X-ray," katanya.

Jika anak menelan baterai kancing, segera cari bantuan medis darurat karena dalam dua jam bisa menyebabkan luka terbakar dan dalam dua minggu bisa menyebabkan perdarahan fatal.

Orangtua dan pengasuh anak harus mewaspadai bahaya baterai kancing. Simpanlah baterai yang tidak terpakai di luar jangkauan anak-anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com