Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Minyak Ikan Kurangi Efek "Junk Food"

Kompas.com - 24/05/2013, 10:01 WIB

KOMPAS.com Junk food alias makanan "sampah"—karena tidak mengandung nilai gizi selain kalori—merupakan jenis makanan yang harus dihindari jika kita ingin terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Akan tetapi, jika sulit menghindari godaan junk food, mungkin ada baiknya Anda mulai rutin mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Analisis yang dilakukan pada 185 studi mengatakan bahwa suplemen minyak ikan dapat meminimalkan efek junk food pada otak. Tim peneliti asal University of Liverpool menganalisis studi-studi yang dilakukan di seluruh dunia untuk menentukan bukti manfaat suplemen asam lemak omega-3. Tim peneliti ini juga menelaah jika suplemen ini bermanfaat mengurangi berat badan.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition ini mengindikasikan bahwa diet junk food berlemak dapat menghalangi proses yang dinamakan dengan neurogenesis atau proses pembentukan sel saraf baru. Sementara diet kaya asam lemak omega-3 dapat mencegah efek negatifnya dengan merangsang area pada otak yang mengontrol makan, belajar, dan ingatan.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Meskipun tim menemukan bahwa minyak ikan tidak memiliki efek langsung pada proses ini dalam area di otak, minyak ikan memiliki peran penting dalam mengurangi kemampuan karbohidrat atau gula dan lemak jenuh untuk menghambat kontrol otak terhadap keinginan makan.

Hal ini jugalah yang menyebabkan minyak ikan bermanfaat untuk mengontrol berat badan. Ketua studi dr Lucy Pickavance dari University's Institute of Ageing and Chronic Disease mengatakan, berat badan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor terpenting yang memengaruhinya adalah nutrien yang kita konsumsi.

"Asupan berlebihan dari makronutrien tertentu, seperti gula dan lemak jenuh yang ditemukan di junk food, dapat menyebabkan penambahan berat badan, mengganggu metabolisme, bahkan memengaruhi kemampuan kognitif," tutur Pickavance.

Baca juga: Dulu Menyindir, Kini Dedi Mulyadi Puji Lucky Hakim Akui Salah Libur Tanpa Izin

Perubahan ini, imbuh dia, dapat terlihat dari struktur otak, termasuk kemampuan untuk melakukan proses pembentukan sel saraf baru. Maka dari itu, dengan kata lain, obesitas terkait dengan penyakit penuaan saraf.

"Minyak ikan tidak memberikan efek langsung pada penurunan berat badan, tetapi dapat menghentikan efek dari proses penuaan di otak yang dipicu oleh makanan tinggi lemak," ujar Pickavance.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TNI Kirim Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Totalnya 1.090 Prajurit
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau