Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2013, 09:27 WIB


KOMPAS.com - Makanan pertama dalam kehidupan manusia yang bergizi seimbang adalah Air Susu Ibu (ASI). Ya, ASI  merupakan satu-satunya makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan.

Dalam hal ini ASI eksklusif, yaitu bayi hanya diberikan ASI, tanpa ditambah cairan/minuman atau makanan lain. Singkatnya, ASI eksklusif adalah makanan bergizi seimbang.

Nah, komposisi ASI dari waktu ke waktu ternyata berbeda. Komposisi ASI dibedakan menjadi tiga macam yang masing-masing memiliki kandungan dan manfaat berbeda terhadap tubuh si kecil. Sebagai informasi juga, komposisi ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan (matur). Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi. Adapun ketiga komposisi ASI tersebut adalah:


1. Kolostrum

Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Inilah ASI yang diproduksi atau disekresi oleh kelenjar payudara ibu sejak hari pertama hingga ketiga atau keempat usai melahirkan.  Adapun jumlahnya mencapai 1-10 mililiter setiap kali dikeluarkan, produksinya bahkan bisa mencapai 50-100 mililiter per hari.

Kolostrum berupa cairan kental berwarna kekuningan serta konsentrasinya agak kasar sebab mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. Kolostrum merupakan zat penting yang tak bisa tergantikan, meskipun komposisi dari kolostrum ini selalu berubah dari hari ke hari.

Pada masa awal kelahiran, bayi lebih banyak membutuhkan zat-zat pembangun (protein) untuk pembentukan sel-sel tubuhnya serta sangat rentan mengalami infeksi dari lingkungan sekitar. 

Di masa ini, tubuh bayi memang belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. Nah, kolostrum mengandung kadar protein yang tinggi. Pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma Globulin). imunoglobulin (IgG, IgA, dan IgM), sekretorik (IgAs), laktoferin, lizosin, makrofag, neutrofil dan limfosit.

Protein tersebut berguna sebagai zat antibodi atau kekebalan untuk pertahana tubuh bayi mencegah , menetralisir atau melawan berbagai jenis penyakit yagn disebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit.

Menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A., MARS, kolostrum sebanyak 0,2 mililiter ternyata kaya dengan antibodi untuk kekebalan. Misal, antibodi IgAs berfungsi melapisi mukosa saluran cerna, mencegah menempelnya bakteri pada permukaan epitel dan mencegah kolonisasi bakteri. Singkat kata, kolostrum merupakan cairan pelindung yang kaya zat antiinfeksi.

Selain itu, kolustrum juga mengandung rendah lemak dan laktosa mineral, garam, vitamin A, Nitrogen, dan sel darah putih.  Selain sebagai sumber protein dengan beragam faedahnya serta  sebagai asupan gizi bayi yang terbaik, kolostrum juga berfungsi sebagai pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi atau mekonium sekaligus mempersiapkan saluran penceranaan makanan bagi bayi pada tahapan usia selanjutnya.

Perlu diketahui pula, air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Konsentrasi foremilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan tinggi protein laktosa, gula, protein, mineral dan air tapi rendah lemak.  Nah, selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Tentunya bayi membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.

Disarankan ibu untuk menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara, baru kemudian dapat berpindah ke payudara yang lain agar bayi mendapatkan keselurahan kandungan ASI yang dibutuhkan.

2. ASI Transisi/Peralihan

ASI transisi atau peralihan merupakan air susu yang keluar atau diproduksi sejak hari keempat hingga hari kesepuluh atau keempat belas usai melahirkan. Ini merupakan masa peralihan dari kolostrum hingga menjadi ASI yang matur atau matang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com