Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2013, 16:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Meski tidak semua nyeri dada merupakan gejala serangan jantung,  Anda tetap perlu mewaspadai semua kemungkinannya. Bahkan, ahli jantung menyarankan jika mulai merasakan nyeri dada, segeralah memeriksakan diri kepada tenaga medis.

Pakar intervensi jantung dari Rumah Sakit Bethsaida, Gading Serpong, dr Dasaad Mulijono, PhD, mengatakan, bila seseorang merasakan nyeri dada disertai gejala-gejala aneh lainnya di tubuh, seperti sesak napas, mual, muntah, dan pingsan, maka perlu segera dibawa ke rumah sakit.

"Ini karena nyeri dada bisa jadi serangan jantung. Keterlambatan penanganan hasilnya bisa fatal," tekannya saat ditemui seusai seminar yang diadakan oleh Bethsaida Hospital Cardiac Center, Senin (23/9/2013) di Tangerang.

Terlebih lagi, imbuh Dasaad, jika sudah memiliki faktor risiko seperti usia lebih dari 50 tahun, obesitas, diabetes mellitus (DM), kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, dan faktor-faktor risiko lain. "Hampir pasti dicurgai jantung," ujarnya.

Dasaad menjelaskan, nyeri dada khas serangan jantung yaitu adanya rasa tertekan, terhimpit, dan menjalar hingga daerah atas dada. Selain itu, gejala serangan jantung tidak selalu ada di bagian dada. Nyeri bisa timbul di bagian dada, lengan, leher, rahang, atau perut.

Sementara itu, jika tidak memiliki faktor risiko kemudian merasakan salah satu jenis gejala, misalnya hanya nyeri dada atau hanya mual, maka bisa jadi ada penyakit lain. Namun untuk memastikannya, Anda sebaiknya tidak menunda pemeriksaan.

"Kecepatan adalah segalanya dalam menangani serangan jantung. Maka dari itu, jangan tunda pengobatan hanya karena ingin berobat di rumah sakit tertentu," tuturnya.

Yang penting, lanjut Dasaad, selama rumah sakit terdekat bisa melakukan penindakan serangan jantung, segera periksa agar cepat mendapat penanganan.

Nyeri merupakan alarm adanya gangguan kesehatan serius, misalnya tukak lambung atau adanya robekan di aorta yang merupakan pembuluh utama pada jantung. Untuk itu, nyeri apa pun pada tubuh perlu diwaspadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com