Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Serangan Jantung Mantan Perokok Sama Layaknya Non-perokok

Kompas.com - 05/09/2013, 10:05 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan rokok. Merokok memang diketahui sebagai kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko penyakit.  

Namun sebuah studi baru menemukan, risiko penyakit orang yang berhenti merokok akan turun hingga sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Studi yang dipresentasikan dalam European Society of Cardiology oleh Dr James K. Min dan Dr Rine Nakanishi itu menunjukkan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner (PJK), dan bahkan kematian.

Studi melibatkan 13.372 pasien dari sembilan negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Timur. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, 2.853 perokok aktif, 3.175 mantan perokok, dan 7.344 non-perokok.

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

Untuk mengevaluasi prevalensi penyumbatan arteri koroner dari ketiga kelompok, para peneliti menggunakan metode coronary computed tomographic angiography (CCTA). Metode tersebut merupakan teknik invasif untuk melihat arteri koroner secara jelas.

Mereka menemukan, perokok aktif, seperti mantan perokok, memiliki risiko satu setengah kali lebih tinggi untuk mengalami penyumbatan pada satu atau dua arteri jantung utama daripada mereka yang tidak pernah merokok. Selain itu, risiko penyumbatan ketiga arteri jantung utama pun dua kali lebih tinggi.

Menurut situs Mayo Clinic, penyumbatan arteri terjadi karena penyempitan pembuluh darah sehingga kapasitasnya tidak penuh. Penyumbatan pembuluh darah aorta menghambat aliran darah dari jantung menuju aorta dan seluruh tubuh.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Penyumbatan tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika keadaan tersebut dibiarkan, otot-otot jantung lama kelamaan akan melemah dan berujung pada penyakit jantung yang serius.

Menurut studi, menghentikan kebiasaan merokok tidak menurunkan keparahan dari penyumbatan pembuluh koroner sehingga risiko kematiannya masih lebih tinggi daripada non-perokok. Setelah dua tahun, para peneliti menemukan 2,1 persen peserta mengalami serangan jantung atau kematian.

Perokok aktif memiliki risiko serangan jantung dan kematian kira-kira dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Kendati demikian, mantan perokok memiliki denyut jantung yang sama dengan mereka yang tidak merokok, serta tidak memiliki prevalensi PJK yang lebih tinggi pula.

Min mengatakan, studi ini bertujuan untuk menentukan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, kematian, dan tingkat keparahan dari PJK. Meski demikian, dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui periode waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan risiko penyakit hingga sama seperti non-perokok.

Menurut American Cancer Society, risiko penyakit mantan perokok akan sama seperti non-perokok setelah 15 tahun berhenti merokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Para Pejabat Ramai-ramai ke Istana Temui Prabowo, Ada Titiek Soeharto hingga SBY
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau