Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 17 Tahun, Gadis Ini Baru Sadar Tak Punya Vagina

Kompas.com - 15/11/2013, 16:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Memiliki postur yang langsing dan tinggi, Jacqui Beck (19) tidak pernah terlalu khawatir sebelumnya saat ia belum juga mengalami menstruasi hingga usia 17 tahun. Hingga suatu hari gadis asal Inggris itu mengunjungi dokter karena sakit leher yang dikeluhkannya.

Dalam kunjungan tersebut, Beck mengatakan kepada dokter dia belum juga mengalami menstruasi hingga saat itu. Dokter yang merasa heran dengan keadaan Beck lantas menyarankannya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait reproduksinya.

Betapa terkejutnya Beck ketika tahu dirinya ternyata menderita MRKH, sindrom langka yang memengaruhi sistem reproduksinya. Kondisi tersebut membuat Beck tidak memiliki rahim, serviks, ataupun lubang vagina.

Dengan begitu, dia dipastikan tidak akan pernah berhubungan seks ataupun melahirkan anak. Mengetahui fakta tersebut, Beck awalnya mengaku sangat sedih dan ketakutan.

"Aku tidak pernah merasa diriku berbeda dengan gadis lainnya, dan berita itu sangat mengejutkanku. Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Awalnya aku pikir dokter salah diagnosis, namun dengan fakta aku belum juga mengalami menstruasi, aku kira itu masuk akal," tuturnya.

Setelah pulang dari dokter, Beck merasa impiannya untuk menstruasi, hamil, dan melahirkan di masa mendatang telah terenggut. Beck hanya bisa pasrah hal-hal tersebut tidak mungkin lagi diwujudkannya.

Beck mengatakan, dia merasa tidak sadar ada yang aneh sejak awal pada vaginanya. Pasalnya, dia memiliki semacam "lesung" pada bagian vaginanya sehingga dia memiliki vagina yang normal.

Terlebih, Beck belum tertarik memiliki pasangan sehingga tidak pernah melakukan hubungan seks sebelumnya sehingga dia tidak pernah menyangka sebenarnya "lesung" yang dimilikinya ternyata bukan vagina.

MRKH terjadi pada satu dari 5.000 wanita di Inggris. Kebanyakan dari mereka baru tahu mengalaminya karena tidak kunjung mengalami menstruasi. Sementara itu, sebagian lagi karena kesulitan berhubungan seks.

Kendati demikian, Beck kini telah lebih optimistis menilai hidupnya. Bahkan dia berharap bisa meningkatkan kewaspadaan orang lain akan kondisi medis yang dialaminya.

Gadis ini pun mengambil sisi positif dari kondisinya dalam hal mencari pasangan sejati. Menurutnya, dengan mengatakan kondisi yang sebenarnya saat awal mengenal pria akan membantunya mengenal karakter calon pasangannya.

"Aku akan jujur di awal pada pria yang mendekatiku, aku tidak mau menipu mereka. Aku ingin menemukan pria yang nyaman dengan kondisiku," ujarnya.

Di sisi lain, Beck juga masih berusaha mendapatkan pengobatan di Queen Charlotte dan Chelsea Hospital di London yang merupakan spesialis untuk kondisinya. Di sana, Beck menerima pengobatan dilasi yang menggunakan dilator dengan ukuran yang berbeda untuk membuat "lubang" di vaginanya.

Jika cara tersebut tidak berhasil, Beck diberi tahu untuk tidak putus asa dan mencoba operasi bedah untuk vaginanya. Beruntung, pengobatan tersebut berhasil, dan mungkin impiannya untuk dapat berhubungan seks dengan normal bisa terwujud, meskipun impiannya untuk melahirkan anak bisa jadi hanya akan menjadi angan belaka.

"Aku berharap dengan aku mau terbuka semakin banyak orang yang tahu tentang kondisi ini. Dan menyadari lebih awal jika mereka juga mengalaminya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau