Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2013, 18:06 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com-Meski awalnya merasa kurang yakin, nyatanya Nia Pratiwi (43) dapat mengatasi keluhan sakit punggung yang dideritanya dengan berlatih yoga. Setelah 3 tahun rutin melatih diri dengan olahraga dari tanah India ini, sakit punggung yang menderanya perlahan hilang.
 
Gerakan yoga yang aktif dan dinamis, ditambah olah nafas sebagai kontrol emosi dan pikiran, diakui Nia menjadi sarana penyembuhan dirinya. “Saya memilih bikram yoga yang memiliki elemen penyembuh sekaligus meditasi. Gerakannya yang dinamis dan sama lebih cocok bagi saya,” katanya pada KOMPAS Health.
 
Nia bercerita, back pain sebetulnya sudah diderita sejak usia akhir 20an. Hal ini menurutnya, dikarenakan rutinitas kerja yang sangat padat. Sebagian besar waktu dihabiskannya di depan komputer atau gadget lain, yang menyebabkan postur tubuhnya terganggua. Tanpa sadar punggung Nia lebih sering membungkuk atau melengkung dibanding tegak.
 
Hal ini ditambah kebiasaannya menggunakan high heels ketika bekerja. Kebiasaan ini dilakukan juga dalam bersosialisasi di kehidupan sehari-hari. Nia mengatakan, saking sakitnya back pain yang diderita, dirinya memutuskan tidak lagi menggunakan high heels. Meski begitu Nia tidak memeriksakan sakit punggung yang mengganggu tersebut.
 
Nia mengatakan, sebelum melakukan yoga dirinya sempat mencoba renang untuk menyembuhkan sakit punggungnya. Namun diakuinya, renang membutuhkan waktu dan persiapan yang tidak sebentar. Belum lagi usai renang rambutnya harus dibersihkan dari bau kaporit.
 
Setelah mencari info, akhirnya Nia memutuskan mencoba yoga. “Memang kalau dilihat sekilas kelihatannya tidak mungkin. Punggung sakit justru harus digerakkan dan hasilnya malah sembuh. Tapi itulah yang saya rasakan. Hal ini dikarenakan gerakan yoga, terutama untuk penyembuhan, dilakukan bertahap dan tidak asal,” tuturnya.
 
Dalam seminggu, Nia minimal berlatih bikram yoga dua kali seminggu. Latihan dilakukan dalam studio yang bersuhu 28-42 derajat celsius. Untuk menjaga kenyamanan selama berlatih, Nia selalu menggunakan matras. Latihan berlangsung sekitar 90 menit.
 
Awalnya Nia mengatakan, bukan hal mudah mengikuti bikram yoga. “Kita latihan seperti di sauna, panas sekali rasanya. Belum lagi 26 postur gerakan dan 2 latihan pernapasan yang harus diikuti pada tiap pertemuan. Namun akhirnya saya tahu, suhu tinggi dimaksudkan untuk detoksifikasi tubuh melalui keringat,” terangnya. Setelah berlatih 3-4 bulan, akhirnya Nia bisa merasakan efek positif bikram yoga pada kesehatan, termasuk sakit punggung yang perlahan berkurang.
 
Menilik dari pengalaman ini, Nia menyarankan orang dewasa usia 29 tahun sebaiknya segera berlatih yoga. Terutama para pekerja yang banyak menghabiskan waktu di depan gadget atau berkendara. Menurut Nia, kaum pekerja sebetulnya tinggal menunggu waktu saja hingga terserang sakit punggung.
 
“Peliharalah tulang punggung selagi muda. Usia yang masih muda akan memudahkan latihan untuk tulang punggung, dan tentunya mencegah back pain. Namun tentunya tidak ada kata terlambat mempelajari yoga, apalagi olahraga ini sangat sesuai bagi usia 40 tahun atau lebih,” kata Nia. Tentunya jenis yoga yang ditekuni bergantung pada karakter tiap pribadi yang berbeda   
 
Manfaat bikram yoga ini ternyata mendapat tanggapan positif keluarga Nia, termasuk suaminya, Zulfikar M. Rahman (47). Nia mengatakan suaminya rutin berlatih bikram yoga untuk menyembuhkan lututnya yang kerap sakit. Hal senada juga dilakukan putri pertamanya, Rayda Pratiwi (15), yang mempelajari yoga untuk mengontrol emosi dan menjaga kesehatan dirinya. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau