Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2013, 09:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber dailymail
KOMPAS.com - Selama ini perokok pasif dikatakan rentan terhadap risiko kanker paru-paru. Namun kontraproduktif dengan teori tersebut, sebuah studi baru asal Amerika Serikat mengklaim, tidak ada hubungan antara perokok pasif dengan kanker paru-paru.

Para peneliti asal Stanford University mengatakan, temuan mereka menambah bukti bahwa hubungan antara merokok dengan perokok sangat kuat, tetapi hal ini tidak terjadi pada perokok pasif. Studi skala besar yang melibatkan 76.304 wanita tersebut tidak menemukan hubungan antara penyakit dan perokok pasif. Kecuali, pada mereka yang tinggal satu rumah dengan perokok lebih dari 30 tahun.

"Kendati hubungan antara perokok pasif dengan kanker paru tidaklah kuat, namun perlu dicari risiko penyakit lainnya yang dihadapi perokok pasif," ujar peneliti studi Ange Wang, calon dokter di Stanford University.

Para peneliti menganalisa data dari Women's Health Initiative Observational Study hingga menemukan hasil kontroversial ini. Dari total peserta, 901 didiagnosa dengan kanker paru-paru setelah diikuti selama 10,5 tahun.

Studi yang dipublikasi dalam Journal of the National Cancer Institute mengatakan, kejadian kanker paru-paru 13 kali lebih tinggi pada perokok aktif dan empat kali lebih tinggi pada mantan perokok aktif daripada mereka yang tidak pernah merokok. Risiko penyakit pun bergantung pada kadar paparan asap yang mereka terima.

Kendati hasil temuan cukup mengejutkan, studi ini bukanlah yang pertama menyimpulkan demikian. Sebelumnya di tahun 1959 dan 1989, dua aktivis anti-rokok James Enstrom dan Geoffrey Kabat melakukan survei pada 118.094 orang untuk mengetahui efek rokok pada orang yang merokok dan tidak.

Hasilnya, mereka yang mendapatkan paparan asap rokok dari lingkungan atau perokok pasif tidak secara signifikan meningkatkan risiko kanker paru-paru atau penyakit jantung, meski mereka terpapar dalam periode waktu yang lama.

Kabat yang merupakan penasehat American Council on Science and Health (ACSH) dari Albert Einstein College of Medicine di New York mengatakan, meski hubungan antara perokok pasif dan kanker paru sangat lemah, namun mungkin ada juga risiko penyakit lain yang mengintai karena menjadi perokok pasif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau