Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan "Junk Food", Berat Badan Turun 16,8 Kg?

Kompas.com - 10/01/2014, 17:17 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews

KOMPAS.com â€” Junk food selalu dikaitkan dengan makanan tidak sehat yang meningkatkan berat badan. Namun, seorang guru sains di Iowa, John Cisna, mengaku dapat mengurangi sekitar 16,8 kilogram berat badannya dalam tiga bulan hanya dengan makan makanan yang dijual di salah satu restoran junk food. Selain itu, Cisna juga membarengi aksinya tersebut dengan jalan kaki minimal 45 menit setiap harinya.

Cisna mengatakan, pilihan menu adalah hal yang penting dalam menentukan kontribusi junk food terhadap berat badan. Dia pun mengaku lebih memilih menu sehat yang ikut ditawarkan di restoran junk food, seperti oatmeal, salad, ayam bakar, putih telur, buah, yogurt, dan pilihan makanan sehat lainnya.

"Saya juga memanfaatkan informasi yang disertakan dalam situs perusahaan itu untuk merencanakan pilihan sarapan, makan siang, dan makan malam," ujarnya.

Baca juga: Mutasi Letjen Kunto Arief Batal, Pengamat: Prabowo Tunjukkan Presiden Sesungguhnya

Tak hanya itu, Cisna juga benar-benar menghitung kalori yang dia makan dalam satu hari. Dia menjaga asupan kalorinya agar tidak lebih dari 2.000 kalori dengan komposisi karbohidrat, protein, lemak, dan kolesterol sesuai dengan batas yang sudah ditentukan.

Tanya Zuckerbrot, pakar diet dengan spesialisasi penurunan berat badan dari Amerika Serikat, mengatakan, rumus penurunan berat badan sangat sederhana, yaitu mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dapat dibakar setiap hari. Jadi meskipun makan makanan dari restoran junk food, pilihan yang sehat juga dapat membantu Anda untuk tidak makan kalori secara berlebihan.

Biasanya, untuk sarapan Cisna memilih menu putih telur dengan saus burrito dan satu mangkuk oatmeal mapel dengan susu rendah lemak. Menurut Zuckerbrot, oatmeal merupakan sumber serat yang baik, sementara putih telur dan susu rendah lemak adalah sumber protein yang baik.

Baca juga: Soal Ijazah Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Mahfud Ingatkan Jangan Sampai Cederai Logika Konstitusi

Cisna biasanya memilih salad untuk makan siang dengan hidangan penutup buah dan yogurt. Zuckerbrot mengatakan, salad merupakan pilihan yang baik untuk makan siang karena mengandung banyak serat dan nutrisi, tetapi tetap rendah kalori. Adapun buah merupakan menu wajib yang perlu dimakan setiap hari sebagai sumber serat dan vitamin.

Untuk makan malam, Cisna fokus terhadap sayur-sayuran dan protein rendah lemak. Maka ia pun memilih ayam bakar dengan salad sehat.

Di samping memperhatikan pola makan, Cisna juga berolahraga secara teratur. Untuk ini, Cisna memilih olahraga yang cepat, aman, murah, dan efektif. Dia hanya jalan kaki 45 menit setiap hari.

"Meski makan di restoran junk food, Cisna sangat memperhatikan nutrisi dari pemilihan makanannya. Dia pun berolahraga seperti yang direkomendasikan para ahli. Jadi, tidak mengherankan dia berhasil menurunkan 16,8 kg dalam 90 hari, serta menurunkan kadar kolestrol totalnya dari 249 ke 170, dan kolesterol jahat-nya sebanyak 34 persen," pungkas Zuckerbrot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Prabowo Belum Puas, "Tantang" Menag Turunkan Biaya Haji Lebih Murah dari Malaysia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau