KOMPAS.com - Suntik botox umumnya digunakan sebagai terapi antikerut pada kulit. Belum lama juga sebuah studi menemukan terapi tersebut juga efektif dalam menghalau kanker prostat. Namun tak puas dengan itu saja, para peneliti di Irlandia kini tengah mencoba terapi ini sebagai cara untuk mengatasi obesitas.
Para peneliti berpendapat, saat diinjeksikan ke otot perut, botox dapat memperlambat pergerakan makanan di lambung, sehingga seharusnya dapat menahan rasa kenyang lebih lama dan membuat orang makan lebih sedikit. Uji coba pada binatang menunjukkan, suntikan botox dapat mengurangi berat badan hingga sepertiganya dalam lima minggu.
Cara mengatasi obesitas diketahui adalah dengan diet, olahraga, dan obat-obatan. Namun dalam kasus yang parah, misalnya pada orang dengan indeks massa tubuh mencapai 40 atau lebih, atau 35 dengan kondisi penyakit tertentu, operasi bedah dapat juga dipilih.
Tipe operasi bedah yang umum dilakukan, salah satunya yaitu operasi untuk menciutkan lambung atau gastric bypass. Dengan metode ini, ukuran lambung diperkecil sehingga orang pun menjadi cepat kenyang. Namun ada pula risiko infeksi dan penyumbatan darah di balik gastric bypass, begitu pula risiko batu empedu yang juga meningkat.
Sementara itu, menurut peneliti, suntik botox memiliki efek samping yang lebih sedikit, minimal invasif, dan relatif lebih murah daripada operasi bedah. Terapi tersebut didasarkan oleh produksi toksin oleh bakteri Clostridium botulinum yang bekerja dengan menghalangi sinyal dari sel saraf ke otot sehingga mengurangi kontraksi otot.
Dalam percobaan yang dilakukan di Trondheim University Hospital, toksin diinjeksikan ke dinding lambung melalui jarum yang dimasukkan dengan endoskop. Para peneliti mengatakan, botox memperlambat kecepatan pergerakan makanan ke lambung hingga 50 persennya.
Studi sebelumnya yang dilakukan di Catholic University di Roma, botox yang diinjeksikan ke dalam dinding lambung tikus dapat memicu 8,2 persen pengurangan berat badan tubuh lebih banyak daripada yang hanya diinjeksikan plasebo.
Kendati demikian, sebuah studi pada manusia asal American Gastroenterological Association menemukan, meskipun botox dapat memperlambat pergerakan makanan dalam lambung, metode tersebut belum terbukti dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.