Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2014, 11:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang paling mematikan kedua setelah kanker payudara pada wanita. Namun masih banyak orang yang salah kaprah soal penyebab penyakit ini, sebagian malah berpikir air toilet yang kotor bisa membuat orang terkena penyakit ini.
 
Padahal menurut dokter kebidanan subspesialis onkologi Andi Darma Putra, penyebab kanker leher rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang hanya bisa masuk ke dalam tubuh melalui aktivitas seksual. Sehingga kebersihan air toilet bukan termasuk faktor penyebab penyakit tersebut.
 
"HPV merupakan virus yang tempat hidupnya di epitel kulit. Jadi tidak mungkin HPV menular melalui air toilet," jelas Andi dalam Seminar Awam Kanker Serviks SOHO Global Medika, di Jakarta, Jumat (14/2/2014).
 
Andi menerangkan, 80 persen penularan HPV terjadi melalui aktivitas seksual, sedangkan sisanya melalui aktivitas non-seksual, termasuk memasukan jari ke kemaluan. Ini karena virus HPV juga bisa hidup di epitel kulit jari tangan.
 
HPV, lanjut Andi, dibedakan menjadi risiko tinggi dan risiko rendah. Dari semua HPV yang mungkin masuk ke tubuh, 95 persennya akan hilang dalam dua sampai tiga tahun. Sementara lima persennya menetap, sebagian ada yang berperan dalam pembentukan kanker dan sebagian lagi tidak.
 
"Penyebabnya terjadinya kanker multifaktorial, namun yang paling dominan adalah imunitas tubuh. Jika baik, HPV bisa menetap selamanya tetapi tidak jadi kanker," jelas dokter yang berpraktik di RS Bunda Jakarta ini.
 
Kendati tidak ada hubungan antara air toilet yang kotor dengan pengembangan kanker serviks, namun Andi menyarankan untuk tetap menjaga kebersihan organ kemaluan. Pasalnya ada penyakit lain yang mengintai jika tidak melakukannya, misalnya infeksi bakteri atau jamur, yang juga mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi.
 
Sementara itu untuk terhindar dari risiko kanker serviks, menurut Andi rutin melakukan deteksi dini adalah kuncinya. Deteksi dini bisa dilakukan melalui metode pap smear, inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), dan cara terbaru yaitu dengan teknologi self-sampling untuk deteksi kanker serviks.
 
"Deteksi dini penting untuk mencegah ditemukannya kanker pada stadium yang sudah lanjut. Karena jika ditemukan pada kondisi lesi prakanker, maka kemungkinan untuk sembuh mencapai 100 persen," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Daun Kelor, Siapa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

20 Pemain Timnas Indonesia Tiba di Sydney Hari Ini, Siap Lawan Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Lagi Pagi Ini, Berikut Caranya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sempat Trading Halt, IHSG Sesi Pertama Ditutup Anjlok 6,12 Persen!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau