Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2014, 13:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


 

KOMPAS.com -
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) meluncurkan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu sejak April hingga 22 Desember 2014 mendatang. Kampanye ini merupakan salah satu upaya untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi di Indonesia.
 
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya AKI adalah kehamilan yang masih dianggap sebagai tanggung jawab ibu. Padahal dukungan dari orang-orang di sekeliling ibu merupakan penentu penting dari keberhasilan seorang ibu melewati masa kehamilan dan persalinan.
 
Program kampanye yang mengusung tema #SayangIbu ini menekankan pentingnya perubahan pola pikir bahwa kehamilan merupakan tanggung jawab seluruh anggota keluarga hingga masyarakat. 
 
"Kampanye Peduli Kesehatan Ibu bertujuan untuk membuat orang-orang di sekelililing ibu, seperti suami dan keluarga, untuk menemani ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dan siap membawa ibu ke tenaga kesehatan mulai saat kehamilan, persalinan, dan nifas, serta mendukung ibu untuk ikut program KB," paparnya dalam konferensi pers peluncuran kampanye tersebut di Jakarta, Senin (28/4/2014).
 
Beberapa jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kampanye ini berupa publikasi, komunikasi, advokasi, dan kemitraan serta kampanye di media sosial yang melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan kesehatan ibu. 
 
Selain itu, ada pula proyek percontohan yang dilakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang bertujuan untuk peningkatan partisipasi aktif komunitas terhadap kesehatan perempuan dan KB. Peningkatan partisipasi aktif tersebut salah satunya melalui pendampingan ibu hamil oleh anggota koperasi YCAB.
 
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, masih diperlukan kerja keras untuk menurunkan AKI di Indonesia, maka diperlukan upaya yang dilakukan berkesinambungan guna mewujudkannya.
 
"Kematian ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering," paparnya.
 
Angka kematian Ibu (AKI) masih tinggi di Indonesia yaitu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, demikian menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012. Angka Kematian Bayi (AKB) pun masih tinggi yaitu mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. 
 
Data laporan dari daerah yang diterima Kemenkes menunjukkan, jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 mencapai 5.019 orang, dan jumlah bayi yang meninggal berdasarkan estimasi SDKI 2012 yaitu mencapai 160.681 anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau