Menstruasi bukanlah pengeluaran darah kotor tetapi darah bersih atau sel darah merah. Dalam siklus ini perempuan akan kehilangan pasokan darah bersih yang mengandung hemoglobin yang didalamnya juga terdapat zat besi. Akibatnya, saat menstruasi akan menucul gejala lemah, letih, dan tidak bertenaga.
"Bila kehilangan sel darah merah dan zat besi dapat digantikan, maka tubuh akan tetap fit selama menstruasi," kata dr.Inge Permadhi, Sp.GK, dalam acara bertajuk Tetap Fit Selama Menstruasi yang diadakan oleh Sangobion di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kebutuhan zat besi perempuan berusia produktif (usia 19-49 tahun) adalah sekitar 26 mg perhari. Ketika haid, jumlah zat besi yang hilang bisa mencapai 30-80 mg perhari.
Oleh karena itu kita wajib memperhatikan jenis asupan yang dikonsumsi. "Penuhi kebutuhan makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging, sayuran hijau atau kacang-kacangan," ujarnya.
Penelitian juga menunjukkan, mencukupi kebutuhan tubuh akan zat besi sebelum dan selama menstruasi bisa menurunkan kemungkinan PMS.
Selain memenuhi asupan tubuh akan zat besi, perlu juga dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam tubuh secara rutin. Pemeriksaan ini akan mendeteksi gejala dan risiko anemia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.