Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2014, 18:36 WIB

KOMPAS.com — Sudah sejak lama hubungan seks dianggap sebagai hal yang bisa membuat performa para atlet memburuk. Pada ajang Piala Dunia 2014 ini, beberapa negara juga membuat larangan bagi atlet-atletnya untuk melakukan hubungan seksual.

Tak ingin tersingkir dari laga, negara yang menerapkan pantangan seks antara lain Rusia, Cile, Meksiko, serta Bosnia-Herzegovina.

Sementara itu, menurut E!News, negara yang mengizinkan pemain bolanya untuk bercinta selama ajang Piala Dunia ini antara lain Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, Australia, Italia, Belanda, Swiss, Uruguay, dan Inggris.

Walau ada tim yang mengizinkan atletnya untuk bercinta, tetap ada "syarat dan ketentuan" yang perlu diikuti. Misalnya, pesepak bola Perancis boleh bercinta asalkan tidak pada malam sebelum pertandingan. Pemain Nigeria hanya boleh berhubungan seks dengan istrinya. Artinya, jika pesepak bola tersebut belum menikah, selama Piala Dunia ia tak boleh bercinta.

Bagaimana dengan pemain tim Brasil? Mereka ternyata diperbolehkan untuk berhubungan seks asalkan tidak melakukan akrobatik selama bercinta.

Lantas, apa yang membuat hubungan seks menjadi tabu selama Piala Dunia? Ternyata itu karena anggapan bahwa seks berdampak negatif pada performa para atlet. Hubungan seks dinilai bisa membuat para pesepak bola menjadi tidak fokus atau kelelahan.

Salah satu studi yang menyinggung kaitan antara seks dengan sepak bola antara lain penelitian terhadap atlet pria di Swiss. Disebutkan bahwa kapasitas pemulihan para atlet akan terganggu jika mereka berhubungan seks sebelum pertandingan. Akan tetapi, itu pun hanya terjadi jika seks dilakukan dua jam sebelum pertandingan atau bahkan kurang dari itu.

Studi tersebut juga menyebutkan bahwa aktivitas seksual sebenarnya tidak berpengaruh buruk pada kemampuan atlet ataupun konsentrasinya.

Bahkan, dalam studi di India tahun 2009 disimpulkan bahwa hubungan seks justru meningkatkan kadar testosteron sehingga tingkat energi, kekuatan, agresi, dan kompetisi akan menjadi lebih tinggi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau