KOMPAS.com - Telah lama diketahui, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktor-faktor tersebut antara lain pola makan, kadar stres, dan aktif tidaknya gaya hidup kita. Namun secara tidak terduga, kesehatan mental pun sangat erat kaitannya dengan risiko ini, khususnya pada wanita.
Studi baru dalam Journal of the American Heart menemukan, wanita yang berusia 55 tahun atau lebih muda dengan depresi moderat atau berat dua kali lebih mungkin untuk menderita penyakit jantung. Bahkan penyakit jantung yang diderita berpotensi fatal, seperti serangan jantung.
Studi itu mempelajari 3.237 pria dan wanita segala usia dengan penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular. Peneliti kemudian mengukur tanda-tanda depresi yang ada pada peserta dan mengikuti mereka selama tiga tahun.
Peneliti menyimpulkan, wanita di bawah usia 55 tahun memiliki risiko serangan jantung 2,2 kali lebih tinggi ketika mereka mengalami gejala depresi moderat atau berat. Padahal kecenderungan depresi pada wanita muda lebih tinggi dibandingkan wanita yang berusia lebih tua ataupun pria, yaitu sekitar 29 persen.
"Laju gejala depresi yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi pula," ungkap peneliti.
Menurut peneliti, temuan ini mengindikasikan depresi mungkin merupakan faktor risiko terselubung bagi penyakit jantung. Bahkan awal tahun lalu, American Heart Association menyebut depresi sebagai salah satu faktor yang sangat berperan dalam peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti halnya merokok, hipertensi, dan obesitas.
Peneliti menekankan supaya wanita muda lebih mewaspadai gejala depresi yang mungkin mereka alami untuk mencegah terjadinya permasalahan jantung di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.