Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2014, 11:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Dailymail

 


KOMPAS.com —
Seorang pria asal Arab Saudi mengalami mimisan atau keluar darah dari hidung yang tidak kunjung sembuh. Mimisan tersebut ia alami paling tidak sekali dalam sebulan selama tiga tahun terakhir. Namun, tidak ada yang dapat mengetahui penyebabnya.

Hingga suatu saat, dokter menemukan struktur tulang semacam gigi yang tumbuh di dalam hidungnya. Struktur tulang itu berukuran sekitar 1 sentimeter. Setelah meminta keterangan dari dokter gigi, struktur itu adalah gigi tambahan yang "bertanggung jawab" akan terjadinya pendarahan di hidungnya.

Pendarahan biasanya terjadi setelah pria itu menekan hidungnya atau trauma minor lainnya. Pria itu juga kerap mengalami sakit amandel atau tonsilitis.

Menurut studi, gigi di dalam hidung itu menyebabkan gesekan pada daerah septum hidung sehingga terjadilah pendarahan. Penemuan gigi pada hidung ini sangat mengejutkan karena pria itu sudah memiliki susunan gigi yang lengkap di mulutnya.

Untuk memecahkan masalah ini, dokter dari King Fahd Military Medical Complex membius pria itu terlebih dulu sebelum menarik gigi temuan tersebut. Tiga bulan kemudian, mimisan pria itu tidak lagi terjadi dan hidung pria itu pun sembuh.

Dr John Hellstein, profesor patologi di University of Iowa, mengatakan, gigi tambahan pada hidung sangat jarang terjadi. Bahkan, ia mengaku ini merupakan kasus pertama yang ditemuinya.

Dokter gigi menilai, gigi temuan yang mengejutkan ini sebenarnya sudah lama berada di dalam hidung si pria dan tidak terdeteksi.

Diperkirakan, pria ini memiliki mesioden, salah satu jenis tumbuhnya gigi tambahan di dekat seri gigi yang paling umum. Sepertiga dari orang dengan kondisi ini mengalami tumbuhnya gigi dengan arah terbalik dan bisa jadi hingga menuju hidung.

Studi sebelumnya menemukan, 3,9 persen populasi manusia mungkin memiliki gigi tambahan yang bisa muncul di tempat-tempat tak terduga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com