Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2014, 08:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
— Tren Ice Bucket Challenge dengan efek viralnya di internet membuat banyak orang ingin ikut-ikutan melakukannya. Sayangnya, dari sekian banyak video tantangan mandi es yang beredar, hanya sedikit yang menjelaskan tentang penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) itu sendiri. Penyakit ini dikenal dengan juga dengan nama penyakit Lou Gehrig karena ia merupakan tokoh yang menderita penyakit ini.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit itu, mungkin Anda perlu membaca lima poin berikut.

1. Memengaruhi tubuh dan pikiran
Penyakit ini menyerang sel saraf yang mengontrol gerak yang disadari, seperti menggerakkan kaki atau tangan, membuat ekspresi wajah, hingga bernapas. Meskipun tidak memengaruhi kecerdasan, tetapi beberapa orang dengan ALS mungkin akan mengalami depresi atau penurunan kemampuan kognitif, seperti mengambil keputusan dan mengingat. Demikian yang diungkapkan oleh institut gangguan saraf dan stroke nasional Amerika Serikat.

2. Penyakit ini tidak selalu diturunkan
Hanya 5-10 persen dari seluruh kasus yang ada hubungannya dengan faktor keturunan. Namun, mayoritas 90 persen pasien dengan ALS tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit ini.

3. Lebih umum pada laki-laki dan orang Kaukasia
Penyakit ini lebih umum terjadi pada laki-laki di banding perempuan, serta lebih banyak orang Kaukasia yang mengalaminya dibandingkan dengan ras lainnya. Detailnya, lebih dari 20 persen penyakit ALS mungkin terjadi pada laki-laki, dan 93 persen orang yang tercatat menderita ALS adalah orang Kaukasia.

ALS paling banyak terjadi pada orang berusia antara 60-69 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan usia yang lebih muda juga dapat terkena penyakti ini.

4. Gejala tidak tiba-tiba
Gejala ALS tidak serta-merta datang ketika seseorang baru bangun tidur lantas mengalami kelumpuhan. Gejala sering kali datang tanpa disadari. Gejala awalnya biasanya kram, otot tegang, serta kesulitan mengunyah dan menelan. Lama-kelamaan, orang dengan ALS juga kehilangan kemampuan bernapas dan menelan. Kebanyakan orang akan meninggal dua sampai lima tahun ke depan setelah terdiagnosis, penyebabnya paling banyak karena gangguan pernapasan.

5. Orang dengan ALS bisa panjang umur
Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan ALS, tetapi studi klinis menunjukkan bahwa ada obat yang disebut Riluzole yang dapat membantu meringankan gejala dan memperlambat pengembangan penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com